Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaga Gawang Tim Sepak Bola Wanita Iran Marah Disebut Pria: Saya Wanita, Ini Intimidasi

Kompas.com - 18/11/2021, 14:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

TEHERAN, KOMPAS.com - Zohreh Koudaei, penjaga gawang tim sepak bola wanita Iran bersumpah akan menuntut Federasi Sepak Bola (FA) Yordania, yang dinilai melakukan penindasan dengan menuduhnya sebagai seorang pria.

Zohreh Koudaei (32 tahun) menyelamatkan dua penalti dalam kemenangan adu penalti 4-2 atas Yordania di Uzbekistan pada 25 September. Dengan hasil itu, artinya tim sepak bola wanita Iran lolos ke Piala Asia Wanita AFC untuk kali pertama.

Baca juga: Iran Dituduh Gunakan Pemain Pria sebagai Penjaga Gawang Tim Sepak Bola Wanita

Akan tetapi, setelah pertandingan, FA Yordania menuntut 'pemeriksaan verifikasi jender' pada Koudaei dari Federasi Sepak Bola Asia (AFC).

Melansir Daily Mail, Koudaei pada Rabu (17/11/2021) berkata dengan tegas, “Saya seorang wanita. Ini adalah intimidasi dari Yordania.”

"Saya akan menuntut FA Yordania," tambahnya, menurut surat kabar Turki Hurriyet.

Surat Asosiasi Sepak Bola Yordania, tertanggal 5 November, menyebutkan keraguan atas 'kelayakan pemain yang berpartisipasi', yang merujuk pada Zohreh Koudaei.

Itu juga menuduh bahwa tim sepak bola wanita Iran “memiliki sejarah dengan masalah gender dan doping”, dan menyerukan agar “proses hukum” diikuti.

Presiden FA Yordania, Pangeran Ali bin al-Hussein, membagikan surat itu pada Sabtu (13/11/2021), menyebutnya sebagai “masalah yang sangat serius jika benar”, dan menuntut agar AFC “sadar”.

Seorang juru bicara AFC mengatakan, “AFC tidak mengomentari penyelidikan dan/atau proses yang sedang berlangsung, baik aktual maupun potensial.”

Baca juga: AS dan Negara-negara Teluk Menuduh Iran Memicu Krisis Nuklir

Manajer tim sepak bola wanita Iran membantah tuduhan tersebut, dan balik menuduh tim Yordania, yang merupakan tim favorit, sedang mencari 'alasan' karena kalah dalam pertandingan.

“Staf medis telah dengan hati-hati memeriksa setiap pemain di tim nasional dalam hal hormon, untuk menghindari masalah dalam hal ini. Jadi saya memberitahu semua penggemar untuk tidak khawatir,” kata Pelatih tim Iran, Maryam Irandoost, kepada situs berita olahraga Varzesh3 pada Minggu (15/11/2021).

Sang pelatih mengatakan bahwa Koudaei sebelumnya telah mewakili negaranya di kualifikasi Piala Asia pada 2008 dan 2010.

"Kami akan memberikan dokumentasi apa pun yang diinginkan Konfederasi Sepak Bola Asia tanpa membuang waktu," tambahnya.

Irandoost menyatakan, tuduhan itu digunakan untuk menutupi kerugian Yordania.

"Tuduhan ini hanya alasan untuk tidak menerima kekalahan melawan tim nasional wanita Iran," katanya.

“Tim Yordania menganggap diri mereka sebagai favorit untuk lolos... dan ketika mereka kalah... itu wajar mencari pembelaan dengan alasan palsu dan untuk menghindari tanggung jawab atas kegagalan ini.”

Baca juga: Senjata yang Dipasok Iran Diselundupkan dari Yaman ke Somalia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com