Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Luncurkan Rudal Torpedo dalam Latihan Militer untuk Hadapi Barat dan Sekutunya

Kompas.com - 11/11/2021, 13:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

TEHERAN, KOMPAS.com - Militer Iran meluncurkan serangkaian rudal torpedo dan drone bunuh diri dalam latihan perang ekstensif untuk memberikan ancaman mengerikan ke Barat.

Latihan militer Iran tahunan yang dikenal sebagai Zolfaqar berlangsung dari Minggu (7/11/2021) di selatan Iran dekat mulut Teluk Persia.

Melansir The Sun pada Rabu (9/11/2021), sebagai bagian dari latihan militer Iran, sejumlah rudal ditembakkan pada Senin (8/11/2021), seperti roket anti-kapal Qader, Qadir, dan Nasr, serta 15-Khordad dan Mersad.

Baca juga: Sama-sama Punya Pemimpin Baru, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Iran-Israel

Kapal selam IRIS Tariq dan IRIS Qadir juga menembakkan torpedo Valfajr.

Drone bunuh diri yang digunakan Iran untuk menghancurkan musuh juga disimulasikan.

Satu model drone, yang dikenal sebagai Arash, terlihat dalam rekaman yang dirilis oleh militer Iran, yang terbang jauh sebelum menabrak target yang telah ditentukan di sisi gunung.

Mayor Jenderal Gholam-Ali Rashid, komandan Markas Pusat Khatam Al-Anbiya, mengatakan manuver militer Iran itu dirancang untuk "menjaga integritas teritorial Iran tercinta, posisi dan kekuatan kawasan, melawan koalisi musuh, khususnya koalisi Amerika Serikat dan rezim Zionis".

"Angkatan bersenjata kami, termasuk tentara dan Korps Pengawal Revolusi Islam, akan menghancurkan segala ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan arogan dan agresif, di tingkat mana pun, dan berasal dari wilayah mana pun," kata Rashid.

Baca juga: Militer Iran Luncurkan 340 Speedboat Berkecepatan 90 Knot/Jam

Latihan perang militer Iran dimulai hanya satu hari setelah Angkatan Laut AS melakukan latihan meluncurkan serangan rudal di Teluk Persia.

Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pers pada Minggu (7/11/2021).

"Kapal-kapal patroli pantai Angkatan Laut AS melakukan latihan tembakan langsung dengan sistem rudal berpemandu MK-60 Griffin di Teluk Arab, 4-6 November, untuk menguji kemampuan awak dan fungsionalitas sistem," kata Komando Pusat AS.

Kapal-kapal yang ambil bagian dalam latihan militer AS tersebut di antaranya adalah kapal patroli pantai USS Firebolt, USS Thunderbolt, USS Tempest.

Ada juga USS Chinook, USS Hurricane, USS Whirlwind, serta USS Lewis B Puller dan kapal perusak berpeluru kendali USS Michael Murphy.

“Beberapa kapal juga melakukan latihan tembakan langsung dengan senjata yang dilayani kru untuk menjaga kemahiran dan kesiapan operator untuk misi masa depan,” kata Armada ke-5 AS yang berbasis di Bahrain.

Baca juga: Militer Iran Siaga Tinggi, Kapal Induk AS Ditarik dari Timur Tengah

Ketegangan meningkat

Kepala Staf IDF Israel Aviv Kohavi mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset menanggapi tindakan latihan militer Iran.

Laporan The Times of Israel, Kohavi mengatakan pasukan militer Israel saat ini "mempercepat perencanaan operasional dan kesiapan untuk menghadapi Iran dan ancaman nuklir militer. Untungnya, anggaran yang disetujui (pekan lalu) memungkinkan untuk menghadapi berbagai ancaman".

Teheran lebih dekat dari sebelumnya untuk mencapai uranium tingkat bom sejak kesepakatan nuklir 2015, menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Analis dari Institute for Science and International Security mengatakan bahwa perlombaan selama musim panas untuk memperkaya uranium dengan kemurnian 60 persen, telah menempatkan Iran dalam posisi untuk memproduksi bahan bakar untuk bom "sesingkat satu bulan".

Bahan bakar senilai senjata kedua dapat diproduksi dalam waktu kurang dari tiga bulan dan sepertiga dalam waktu kurang dari lima, katanya.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan bahwa "sekarang saatnya untuk bertindak, kata-kata tidak cukup", saat dia memperingatkan Iran memiliki cukup bahan bakar untuk menyimpan hulu ledak nuklir.

"Sudah waktunya untuk melakukan tindakan diplomatik, ekonomi, dan bahkan militer, jika tidak, serangan akan terus berlanjut," katanya kepada situs berita Ynet.

Ditanya apakah Israel siap menyerang Iran jika perlu, Gantz hanya menjawab, "Ya."

Baca juga: Jenderal AS Sebut Satelit Militer Iran sebagai Webcam yang Jatuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com