Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Perangi Wabah Covid-19 Paling Luas Sejak Wuhan, Strategi nol Covid Diperketat

Kompas.com - 04/11/2021, 17:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

Pada 2021 varian Delta yang sangat menular, yang telah mendatangkan malapetaka di seluruh dunia. Wabah parah terjadi di banyak negara Asia yang, sampai saat itu, mengendalikan virus dengan relatif baik, termasuk Australia, Malaysia, Bangladesh, Thailand, dan Vietnam.

Dengan varian yang lebih menular, berkembang saran dari para ahli kesehatan internasional bahwa Covid-19 kemungkinan akan menjadi endemik.

Banyak dari negara-negara tersebut akhirnya meninggalkan strategi nol Covid, dan sebaliknya beradaptasi dengan "hidup dengan Covid."

Baca juga: China Lockdown Parsial, Strategi “Toleransi Nol” Covid-19 Tunjukkan Kelemahan

Di China juga, efek Delta menjadi jelas. Setelah rentang normalitas yang relatif lama, negara ini mencatat beberapa wabah dalam beberapa bulan terakhir saja, dengan sedikit waktu di antaranya untuk pulih.

Muncul juga kekhawatiran atas kemanjuran vaksin Covid-19 China, terutama dalam menghadapi varian Delta.

Hampir 2,3 miliar dosis telah diberikan hingga Selasa (2/11/2021), dan pada akhir Oktober 76 persen populasi China telah divaksinasi sepenuhnya, menurut NHC. Tetapi itu tidak menghentikan wabah menyebar dengan cepat dan luas.

Musim panas ini, China mengalami salah satu wabah paling parah, didorong oleh Delta. Varian ini pertama kali terdeteksi pada Juli di kota timur Nanjing. Segera, infeksi dilaporkan di puluhan kota dan akhirnya menyebar ke 16 provinsi.

Setelah rutinitas pengujian massal, penguncian, pembatasan pergerakan dan karantina wajib, kasus turun ke tingkat normal pada akhir Agustus.

Terlepas dari keberhasilan yang tampak, wabah musim panas membutuhkan waktu lebih lama daripada wabah sebelumnya untuk dapat dikendalikan, dan telah menyebar jauh lebih cepat antar kota.

Penduduk dan pihak berwenang hanya memiliki beberapa minggu untuk mengatur napas sebelum wabah lain muncul pada September di provinsi Fujian.

Kali ini, gambar dari tindakan pembatasan ketat pemerintah - termasuk memisahkan anak-anak semuda empat tahun dari orang tua mereka selama karantina. Perlakukan menarik perhatian dan kritik internasional.

Baca juga: China Lockdown 3 Kota untuk Tangani Lonjakan Kasus Covid-19

Pada 29 September, pejabat kesehatan menyatakan bahwa wabah Fujian telah dikendalikan. Kurang dari tiga minggu kemudian, wabah terbaru muncul.

Namun, terlepas dari meningkatnya frekuensi dan durasi wabah, China tidak menunjukkan tanda-tanda mengubah strateginya nol Covid.

Beijing justru dilaporkan melipatgandakan strategi nol Covid, ketika negara itu mempersiapkan dua acara penting. Yakni, pertemuan penting para elite Partai Komunis minggu depan, kemudian Olimpiade Musim Dingin Beijing, Februari mendatang.

"Menghadapi wabah Covid-19 yang terus berlanjut, para ahli kesehatan percaya China tidak dapat meninggalkan pendekatan tanpa toleransi (strategi nol Covid) untuk saat ini," menurut editorial Global Times pada Rabu (3/11/2021), memperingatkan bahwa "mencabut kontrol ketat akan mengarah pada bencana."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com