Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Akan Jadi Negara Pertama di Dunia yang Setujui Vaksin Novavax

Kompas.com - 02/11/2021, 13:25 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GAITHERSBURG, KOMPAS.com - Indonesia akan menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin Covid-19 Novavax, menurut pengumuman perusahaan yang berbasis di Gaithersburg, negara bagian Maryland, Amerika Serikat (AS), itu pada Senin (1/11/2021).

Persetujuan bakal membuat Indonesia memiliki akses pertama ke vaksin Novavax, yang akan diproduksi di India dengan merek Covovax.

Novavax menggunakan teknologi berbeda dari vaksin-vaksin corona lainnya yang telah mendapatkan persetujuan umum dan beredar di seluruh dunia.

Baca juga: Mengenal Vaksin Novavax yang Segera Masuk dan Dipakai di Indonesia

Berbeda dengan produk mRNA dari vaksin Pfizer-BioNTech, vaksin Moderna, dan vaksin Curevac, dua dosis vaksin Novavax mengandalkan teknik yang lebih tradisional, yaitu protein untuk membawa fragmen virus corona yang tidak berbahaya untuk menghasilkan reaksi kekebalan.

Selain itu, vaksin Novavax dapat disimpan pada suhu yang lebih tinggi dari yang lain, yakni 2-8 derajat Celsius, sehingga transportasi dan penyimpanannya lebih mudah, terutama di negara berkembang.

“Otorisasi pertama vaksin Covid-19 Novavax menunjukkan komitmen kami terhadap akses global yang adil dan akan memenuhi kebutuhan vital bagi Indonesia, yang meskipun merupakan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, terus berupaya menyediakan vaksin yang cukup bagi penduduknya,” kata CEO Novavax Stanley Erck dikutip dari AFP.

Vaksin Novavax akan diproduksi oleh Serum Institute of India, dan pengiriman bakal dimulai dalam waktu dekat, menurut pernyataan dari Novavax.

Pada bulan Juni, Novavax melaporkan bahwa uji coba vaksin pada 30.000 orang di AS dan Meksiko menunjukkan efektivitas 90,4 persen dalam mencegah infeksi bergejala dan 100 persen efektif melawan penyakit sedang dan berat.

Baca juga: Novavax Klaim Vaksinnya Efektif di Atas 90 Persen dan Lebih Mudah Disimpan

Novavax juga mengajukan aplikasi untuk persetujuan vaksin di banyak negara serta Badan Obat-obatan Eropa (EMA), dan berupaya mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Permohonan ke regulator AS yaitu Badan Obat-obatan dan Makanan (FDA) akan dilakukan pada akhir tahun, kata Novavax.

Novavax turut membuka pre-order dan menunggu persetujuan untuk 200 juta dosis dari Komisi Eropa dan 150 juta dari Jepang.

"Novavax terus mengajukan ke regulator yang kami harapkan akan membawa vaksin Covid-19 berbasis protein pertama berdasarkan data Fase 3 ke dunia," lanjut Erck.

Baca juga: 7 Hal Soal Vaksin Novavax, dari Tingkat Efikasi hingga Efek Sampingnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com