Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novavax Targetkan Produksi Maksimum 150 Juta Dosis Setiap Bulan Mulai Mei

Kompas.com - 30/01/2021, 11:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Novavax memperkirakan akan memproduksi hingga 150 juta dosis vaksin Covid-19 setiap bulan pada Mei atau Juni.

Kepala Eksekutif Novavax Stanley Erck mengatakan hal itu sehari setelah melaporkan data sementara, yang menunjukkan vaksinnya menjadi 89% efektif dalam uji coba di Inggris.

Novavax berharap dapat menyelesaikan uji klinis untuk vaksin Covid-19 eksperimentalnya dalam beberapa minggu ke depan. Tetapi sudah mengerjakan manufaktur untuk dapat mencapai kapasitas produksi penuh dengan cepat.

"Kami harus mencapai kapasitas penuh mulai Mei atau Juni, mungkin sebanyak 150 juta dosis per bulan secara global," kata Kepala Eksekutif Stanley Erck kepada Reuters pada Jumat (29/1/2021).

Amerika Serikat (AS) telah menginvestasikan 1,6 miliar dollar AS (Rp 22,4 triliun) dalam pengembangan vaksin Novavax yang berbasis di Maryland. Tapi “Negeri Paman Sam” belum membuat kesepakatan untuk membeli dosis apa pun.

Kesepakatan itu dilakukan ketika AS berjuang untuk meningkatkan kecepatan peluncuran vaksin Covid-19. Pemerintah federal mencoba meningkatkan pengiriman dosisnya, karena negara bagian sudah kehabisan dosis. Sementara kurang dari tujuh persen populasinya divaksinasi.

Baca juga: Vaksin Covid-19 dari Novavax Dilaporkan 89,3 Persen Efektif

Erck memperkirakan butuh beberapa minggu sebelum Novavax mengajukan data percobaan dengan regulator di Inggris, Eropa dan tempat lain. Artinya, tinjauan penuh untuk otorisasi vaksinnya dapat memakan waktu beberapa bulan.

Novavax pada Kamis merilis hasil awal dari uji coba di Inggris yang menunjukkan vaksinnya 89,3 persen efektif dalam mencegah Covid-19. Bahkan efektifnya disebut hampir sama dalam melindungi dari varian baru virus corona yang lebih menular, yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Vaksin ini juga melindungi dari varian Afrika Selatan yang kuat, meskipun dengan efektivitas yang lebih rendah.

Erck mengatakan 16.000 sukarelawan telah mengambil bagian dalam uji coba di AS. Jumlahnya kemungkinan akan mencapai target 30.000 peserta pada awal hingga pertengahan Februari.

“Perusahaan kemudian akan mengamati mereka selama sekitar enam minggu sebelum meninjau hasilnya,” tambahnya.

Novavax awalnya akan memfokuskan tinjauan datanya dari uji coba AS pada tujuan utama mencegah Covid-19 sedang hingga parah. Kemudian menganalisis keefektifan vaksin terhadap berbagai varian virus terkait yang telah muncul.

Baca juga: Korea Utara Mulai Kembangkan Vaksin Covid-19 dari Data Ilmuwan Asing yang Diretas

AS menemukan kasus pertama varian virus corona yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan di Carolina Selatan minggu ini.

“Novavax memiliki kontrak pasokan dengan Amerika Serikat, Kanada dan Australia dan sedang dalam pembicaraan dengan Uni Eropa tentang kesepakatan pasokan juga,” kata CEO tersebut.

Dia menambahkan bahwa perusahaannya yang berbasis di Maryland memiliki perjanjian dengan aliansi vaksin GAVI. Kesepakatan itu terang jaminan memasok negara-negara miskin, yang dosisnya akan diproduksi oleh Serum Institute di India, sebagai pembuat vaksin terbesar di dunia.

Ini bertujuan untuk menghasilkan dua miliar dosis per tahun.

Novavax akan mulai meningkatkan produksi vaksin pada Februari atau Maret. Erck memprediksi produksi vaksinnya akn meningkat pada kuartal kedua, bersama dengan produksi dari Serum Institute dan mitra di Korea Selatan dan Jepang, kata Erck.

Sedangkan peluncuran vaksin di UE dan wilayah lain telah terhambat oleh masalah pasokan. Pembuat vaksin termasuk AstraZeneca Plc dan Pfizer Inc telah mengatakan akan menghentikan pengiriman mereka, setidaknya untuk sementara.

Baca juga: Jutawan Kanada Menipu Jadi Karyawan Motel di Daerah Terpencil, demi Dapat Jatah Vaksin Covid-19 Duluan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com