Pejabat pemerintah juga mengatakan pada awalnya tidak cukup petugas yang tersedia untuk melakukan vaksinasi.
Tapi sekarang lebih dari 70 persen warga Jepang sudah mendapatkan vaksinasi penuh dua dosis.
Mike Toole, epidemiolog di Burnet Institute di Australia mengatakan tidak seorang pun bisa menjelaskan alasan utama mengapa kasus Covid-19 di Jepang bisa menurun.
"Penurunan kasus telah membuat para pakar Jepang kebingungan dengan apa yang terjadi," katanya.
Professor Toole mengatakan Jepang sudah menetapkan strategi "vaksin plus", yaitu kombinasi antara vaksinasi dengan tingkat pencegahan lainnya.
Menurutnya keberhasilan di Jepang kemungkinan disebabkan kombinasi beberapa faktor, seperti kepatuhan warga untuk menjaga jarak, penggunaan masker dan tingginya angka vaksinasi.
Baca juga: Jepang Akan Viralkan Tes Antigen saat Tingkat Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah
"Saya kira di mana-mana vaksinasi sudah menunjukkan alat yang paling efektif untuk menurunkan kasus, namun vaksinasi saja tidaklah cukup," kata Professor Toole.
"Itulah sebabnya beberapa negara seperti Denmark dan Portugal berhasil, tapi beberapa negara yang melonggarkan pembatasan terlalu cepat seperti Inggris dan Irlandia tidak begitu berhasil."
Professor Toole mengatakan udara yang lebih sejuk juga menyebabkan menurunnya kasus, karena banyak orang meninggalkan apartemen mereka yang ber-AC untuk melakukan kegiatan di luar ruangan, yang tentu saja risiko penularannya lebih rendah.
Warga Tokyo, Mayuko Konno, mengatakan kehidupan di ibu kota Jepang sudah kembali normal, setelah kasus harian pernah mencapai 5.000.
"Tahun ini saya bisa ke klub malam, kafe, bar dan gym, tahun lalu saya tidak bisa melakukannya," katanya.
"Tahun lalu kami berpikir terus menerus mengenai virus corona, namun sekarang tidak lagi."
Mayuko kembali dari Australia ke Jepang setelah pandemi dimulai tahun lalu dan sekarang bekerja di Tokyo.
Dia merasa yakin tidak akan terkena Covid-19 karena begitu banyak warga di Jepang yang menggunakan masker.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jepang Bakal Perpanjang Status Darurat di Tokyo