Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ceko Dinyatakan Tidak Dapat Melakukan Tugas karena Alasan Kesehatan

Kompas.com - 19/10/2021, 18:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Kehadiran mayoritas anggota parlemen di kedua majelis diperlukan untuk memungkinkan transfer kekuasaan terjadi. Meski begitu, Zeman akan tetap menjadi presiden.

Baca juga: Memanas Lagi, Ceko Usir 63 Diplomat Rusia

Karena kurangnya informasi tentang presiden, Vystrcil mendekati rumah sakit untuk mencari informasi tentang prognosis Zeman setelah kantor kepresidenan gagal melakukannya.

Jiri Ovcacek, juru bicara presiden, sebelumnya mengatakan keberadaan Zeman di rumah sakit saat ini tidak mengancam negosiasi pasca pemilihan negara dan tugas konstitusionalnya.

Zeman sebelumnya dirawat di rumah sakit pada 14 September untuk apa yang kemudian digambarkan oleh kantor kepresidenan sebagai pemeriksaan yang direncanakan. Presiden Ceko saat itu hanya mengalami dehidrasi dan sedikit kelelahan.

Zeman dipulangkan setelah delapan hari. Dia menghabiskan empat hari di rumah sakit yang sama pada 2019 karena alasan yang sama.

Koalisi tiga partai liberal-konservatif bernama Together memenangkan 27,8 persen suara pada Sabtu (16/10/2021). Hasil itu mengalahkan partai Babis’ ANO (YES), yang memenangkan 27,1 persen. Koalisi liberal kiri-tengah menerima 15,6 persen diposisi ketiga.

Baca juga: Tuntut Solidaritas, Ceko Minta Uni Eropa Usir Diplomat Rusia

Kedua koalisi telah berjanji untuk memerintah bersama. Mereka lebih dekat dengan Uni Eropa daripada Babis yang Euroskeptic.

Together memenangkan 71 dari 200 kursi di majelis rendah parlemen dan aliansi kiri-tengah memenangkan 37 kursi, yang akan memberi pemerintah mereka posisi yang nyaman sebagai mayoritas dengan 108 kursi.

ANO Babis memenangkan 72 kursi, enam kursi lebih sedikit daripada yang diraih pada pemilu 2017. Dia mengatakan dia siap menjadi oposisi meskipun ada tawaran Zeman untuk mencoba membentuk pemerintahan. Keduanya adalah sekutu dekat.

"Tentu saja, ini informasi yang mengejutkan," Babis, miliarder populis, mengatakan kepada radio publik Ceko. "Ini tentu bukan kabar baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com