Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Ceko Dituntut Mundur Setelah Ketahuan ke Restoran dan Tidak Pakai Masker

Kompas.com - 23/10/2020, 17:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PRAHA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Republik Ceko, negara yang mengalami lonjakan kasus infeksi harian pandemi virus corona dikecam untuk mengundurkan diri setelah media melaporkan bahwa dia melanggar aturan ketat pemerintah dengan mengunjungi sebuah restoran di ibu kota.

Tabloid Blesk mengatakan Menteri Kesehatan Ceko, Roman Prymula bertemu dengan Jaroslav Faltynek, wakil kepala gerakan senior pemerintah ANO (YES) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Andrej Babis, pada Rabu malam (21/10/2020).

Di tengah pembatasan ketat, restoran, bar, dan sekolah yang ditutup, pertemuan tersebut berlangsung hanya beberapa jam setelah Prymula mengumumkan serangkaian peraturan terbaru, termasuk batasan pergerakan dan penutupan banyak toko.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Menteri Kesehatan Ceko Mengundurkan Diri

Partai koalisi pemerintah junior, Sosial Demokrat, bergabung dengan oposisi untuk menuntut pengunduran diri Prymula, menyebut perilakunya "sama sekali tidak dapat diterima". Dalam foto yang dipublikasikan, Prymula bahkan tidak memakai masker.

Faltynek mengatakan dia meminta Prymula bertemu untuk membahas sesi parlemen luar biasa yang ditetapkan untuk menyetujui rencana personel medis militer NATO yang akan datang ke Ceko untuk membantu mengatasi wabah Covid-19.

Melansir Associated Press (AP), atas kecaman tersebut, Prymula belum memberikan pernyataan apapun.

Sebelumnya, seperti dikabarkan Kompas.com, Menteri Kesehatan Ceko bernama Adam Vojtech mengundurkan diri dari jabatannya pada September lalu.

Dia mundur setelah kasus Covid-19 di negara itu melonjak terus setiap minggunya.

Baca juga: Diserang Virus Corona, Ceko Pakai Tim Baru Lawan Skotlandia di UEFA Nations League

Republik Ceko telah menghadapi rekor kasus infeksi virus corona yang membuat sistem kesehatan di bawah tekanan.

Kementerian Kesehatan mengatakan kasus yang dikonfirmasi setiap hari mencapai 14.151 kasus pada Kamis (22/10/2020) setelah rekor hampir 15.000 kasus infeksi pada hari sebelumnya.

Negara itu memiliki total 223.065 kasus, sekitar sepertiganya dalam tujuh hari terakhir sementara sebanyak 1.845 orang dilaporkan meninggal karena Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com