Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituntut Pergi, Dubes Perancis Tinggalkan Belarus

Kompas.com - 18/10/2021, 09:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber France24

MINSK, KOMPAS.com – Duta Besar Perancis untuk Belarus Nicolas de Lacoste telah meninggalkan negara tersebut.

Kepergian Lacoste dari Belarus merupakan buntut dari otoritas Minsk yang menuntut dia pergi pada Senin (18/10/2021) sebagaimana dilansir France24.

“Kementerian Luar Negeri Belarus menuntut agar duta besar itu pergi sebelum 18 Oktober,” kata seorang juru bicara kedutaan kepada AFP, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Perluas Jaringan Bisnis Indonesia, KBRI Moskwa Bidik Pasar Belarus

Juru bicara yang membuat pengumuman itu tidak mengatakan mengapa pihak berwenang Belarus menuntut Lacoste meninggalkan negara itu.

Namun menurut laporan di media Belarus, Lacoste tidak pernah menemui Presiden Belarus Alexander Lukashenko untuk memberinya salinan kredensialnya.

Seperti negara-negara Uni Eropa lainnya, Perancis belum mengakui klaim Lukashenko melanjutkan masa jabatannya sebagai Presiden Belarus.

Dia mengeklaim kemenangan dalam pemilu Belarus yang disengketakan pada Agustus tahun lalu.

Baca juga: Rezim Otoriter Lukashenko Makin Keras, Pemimpin Oposisi Belarus Dihukum 11 Tahun Penjara

Sementara itu, situs web Kedutaan Besar Perancis untuk Belarus mengumumkan Lacoste yang berpamitan terhadap staf kedutaan.

“Duta Besar Nicolas de Lacoste meninggalkan Belarus hari ini,” tulis Kedutaan Besar Perancis untuk Belarus di situs webnya.

“Dia mengucapkan selamat tinggal kepada staf kedutaan dan merekam pesan video kepada orang-orang Belarus,” sambungnya.

Uni Eropa telah memberlakukan gelombang sanksi pada Lukashenko atas tindakan keras rezimnya terhadap perbedaan pendapat pasca-pemilu.

Baca juga: Kritik Pemerintah hingga Dilarang Ikut Olimpiade, Atlet Belarus Ini Juga Dapat Perlindungan dari Polandia

Massa bergerak mengguncang Belarus untuk memprotes kekuasannya dan merupakan aksi protes masif terhadap rezimnya.

Sejak saat itu, rezim Lukashenko berupaya meredam aksi demonstrasi.

Pihak berwenang memenjarakan ratusan pengunjuk rasa serta menutup puluhan outlet media independen dan LSM.

Para pemimpin oposisi utama di Belarus saat ini mendekam di penjara atau telah melarikan diri dari negara itu.

Baca juga: Atlet Belarus yang Dipulangkan Paksa dari Olimpiade Jual Medalinya Rp 300 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com