Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Tewas Setelah Lompat dari Ketinggian 25 Meter untuk Jajal Olahraga Ekstrem

Kompas.com - 17/10/2021, 05:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Star

KARAGANDA, KOMPAS.com - Seorang ibu 3 anak tewas setelah menjajal olahraga ekstrem dengan melompat dari ketinggian 25 meter, yang tanpa ia sadari tali pengamannya tidak terpasang dengan benar.

Yevgenia Leontyeva (33 tahun), dengan tenang melangkah mendekati pinggiran atap hotel di Karaganda, Kazakhstan, tanpa menyadari kecelakaan tragis yang akan terjadi, seperti yang dilansir dari Daily Star pada Senin (11/10/2021).

Ibu muda ini memang penyuka olahraga ekstrem dan sudah beberapa kali menjajal lompat dari ketinggian.

Namun segera semua orang berteriak kaget ketika Leontyeva jatuh terhempas ke tanah, dan membuat dia mengalami luka parah.

Baca juga: Disuruh Ibunya Lompat Tali 3.000 Kali Sehari, Bocah Ini Sakit Sendi Serius

Ia dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menangani operasi serius untuk luka di kepalanya. Sayangnya, ia tewas tak lama kemudian.

Ada rekaman video yang menunjukkan detik-detik terakhir sebelum ibu 33 tahun tersebut mengalami kecelakaan, setelah lompat dari ketinggian 25 meter dan mengantarnya pada kematian.

Di dalam rekaman video terlihat seorang pria ada di belakang Leontyeva untuk mengecek tali pengikat, disusul suara seseorang di balik kamera yang berkata "Aku sayang kamu".

Seorang teman wanita Leontyeva yang juga ikut mencoba olahraga ekstrem itu dapat mendengar suara teriakan ibu 3 anak itu saat kecelakaan terjadi.

Menurut laporan, tali pengikat yang menyilang di tubuh Leontyeva belum terpasang dengan benar, sehingga tidak bisa menahannya tetap di posisi aman saat melompat.

Tubuh Leontyeva membentur tanah kemudian terguling sejauh sekitar 4 meter hingga menabrak tembok sekitar situ.

Baca juga: Seorang Ibu yang Depresi Gendong Dua Anaknya Bunuh Diri dari Atas Gedung 61 Meter

Para saksi mengatakan bahwa wanita itu melompat sebelum talinya pengikatnya terpasang dengan aman.

Sebelum tragedi kecelakaan yang menewaskannya, Leontyeva dan temannya mengunggah pesan, "menikmati hidup" dan "kita akan terbang".

Leontyeva memiliki 3 anak laki-laki yang berusia di bawah 14 tahun, 2 anaknya sendiri dan 1 anak dari pasangannya yang telah meninggal.

Investigasi kriminal telah dibuka atas kematian ibu 3 anak ini, di tengah kecurigaan adanya "kelalaian" oleh penyelenggara.

Potensi hukuman maksimum adalah hukuman penjara 40 hari.

Pada hari yang sama Minggu (10/10/2021) di lokasi itu terdapat banyak penduduk setempat yang bersiap untuk melakukan lompatan ekstrem.

Lompat tali atau rope free-flying adalah olahraga ekstrim yang berasal dari Amerika Serikat pada 1990-an.

Baca juga: Begini Masalah Sang Ibu Sebelum Lompat dengan Putrinya dari Lantai 12 Restoran Ternama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com