Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Separuh Penduduk Bumi Memakai Media Sosial, Dunia Pun Berubah...

Kompas.com - 08/10/2021, 10:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Data dari Hootsuite pada 2020 menunjukkan, hampir separuh penduduk Bumi menggunakan media sosial, dan tahun ini diprediksi jumlahnya sudah meningkat.

Dari 5,2 miliar warga Bumi yang memiliki ponsel, 4,5 miliar di antaranya terhubung ke internet, dan 3,8 miliar orang adalah pengguna aktif media sosial.

Angka 3,8 miliar itu adalah 49 persen dari populasi penduduk Bumi, dan tumbuh 9 persen selama 2020.

Baca juga: Peran Media Sosial Pengaruhi Konflik Palestina dan Israel

Lantas, apa saja yang berubah di dunia sejak separuh penduduknya memakai media sosial?

“Salah satu perubahan yang sangat menarik yang kami perhatikan .. adalah meningkatnya penggunaan jenis antarmuka baru,” kata Simon Kemp, penulis laporan Hootsuite tersebut.

"Meningkatnya, terutama di negara berkembang dan terutama di Timur, kami melihat munculnya antarmuka suara," terangnya dikutip Kompas.com dari Forbes, 18 Februari 2020.

Penggunaan media sosial juga melampaui pertumbuhan populasi hampir sembilan banding satu.

Ketika angka populasi global tumbuh sebesar 82 juta orang, atau lebih dari 1 persen, pengguna media sosial aktif tumbuh sebanyak 321 juta orang atau 9,2 persen.

Menariknya, wilayah dengan persentase pengguna media sosial tertinggi adalah Asia Timur.

Sebagian besar didorong oleh China dan kesuksesan besar WeChat serta aplikasi-aplikasi lainnya, yang membuat 71 persen orang di "Negeri Panda" aktif di media sosial.

Di Amerika Utara pengguna media sosial adalah 69 persen, sedangkan Eropa Barat relatif rendah hanya 54 persen.

Ilustrasi viral, media sosial.Shutterstock Ilustrasi viral, media sosial.
Bagaimana dengan Afrika Tengah? Hanya 6 persen orang yang aktif di media sosial.

Baca juga: Netizen Malaysia Marah Besar Emas Paralimpiade Dicabut, Kedubes Ukraina sampai Gembok Akun Medsos

Adapun wilayah dengan jumlah pengguna media sosial tertinggi tidak mengejutkan karena di Eropa Utara, misalnya, 95 persen populasi menggunakan internet.

Bandingkan dengan Afrika Tengah yang hanya 22 persen, Asia Selatan yang sebanyak 48 persen, dan 66 persen pengguna internet di Amerika Tengah.

Separuh penduduk Bumi memakai media sosial, bagaimana penyebarannya?

Facebook sejauh ini merupakan platform media sosial terbesar di Bumi, dengan 2,4 miliar pengguna aktif bulanan.

Di bawahnya ada YouTube, yang meskipun berisi video dan musik, juga secara umum dianggap sebagai semacam jejaring sosial. YouTube memiliki 2 miliar pengguna aktif bulanan.

WhatsApp, yang juga dimiliki oleh Facebook, memiliki 1,6 miliar pengguna dan Facebook Messenger mempunyai 1,3 miliar pengguna aktif bulanan.

WeChat China mengikuti dengan 1,1 miliar, dan Instagram juga masuk deretan media sosial dengan miliaran pengguna.

Ilustrasi media sosial Facebook.SHUTTERSTOCK Ilustrasi media sosial Facebook.
Facebook tampaknya yang terdepan dalam kepemilikan media sosial, tetapi Kemp mengatakan, kita semua sebenarnya menggunakan sejumlah jejaring sosial dan platform perpesanan, bukan hanya satu.

"Jadi saya pikir ada perbedaan antara yang paling sering digunakan dan fakta bahwa banyak dari kita benar-benar menggunakan rangkaian ini, jadi bukan hanya satu Messenger," katanya.

"Saat Anda berbicara dengan orang di seluruh dunia, Anda mungkin menggunakan aplikasi yang berbeda untuk berbicara dengan grup yang berbeda."

Baca juga: Masih Diburu, Warga Afghanistan Anti-Taliban Hapus Rekam Jejak di Media Sosial

Wakil Presiden Hootsuite, Henk Campher, menyampaikan, bahkan Google Maps saja menggandeng banyak media sosial.

Waktu yang dihabiskan orang-orang untuk mengakses media sosial pun meningkat dengan cepat. Beberapa negara rata-ratanya sampai 10 jam setiap hari di internet.

"6 jam 42-43 menit (adalah rata-rata) yang dihabiskan di internet di seluruh dunia," kata Kemp.

"Ada Jepang di ujung bawah yang 4-5 jam sehari, dan kemudian Ada Filipina di ujung atas yang kira-kira 10 jam sehari, setiap hari.”

Waktu itu bisa naik berlipat ganda, ujar Campher, karena orang-orang menonton Netflix sambil mengakses Twitter di ponsel mereka.

Ilustrasi Twitter.KOMPAS.com/Gito Yudha Pratomo Ilustrasi Twitter.
Catatan menarik lainnya dari Twitter, jumlah orang yang mengaksesnya dua kali lebih banyak daripada yang log in, menurut data Hootsuite.

Itu artinya, Twitter memiliki audiens yang jauh lebih besar daripada yang dilaporkan dalam pencapaiannya, kata Kemp.

Setiap platform sosial juga memiliki ciri khas dan kegunaan masing-masing. Para pengguna bebas memilih siapa pun yang ingin mereka ajak berinteraksi karena berbagai alasan.

Baca juga: Ketika Donald Trump Kehilangan Corongnya di Media Sosial

Campher lalu mengategorisasi media sosial masing-masing, dan inilah yang dia temukan.

  • Facebook: audiens yang mengenal Anda
  • Instagram: Hollywood media sosial
  • Twitter: di mana Anda menemukan apa yang terjadi sekarang
  • LinkedIn: tempat berbagi secara profesional, plus resume
  • Snapchat: tempat terhubung dengan teman-teman dekat saya
  • YouTube: pusat hiburan

Itu baru sebatas media sosial di Barat, belum termasuk aplikasi di China, India, Rusia, dan lain-lain, bahkan TikTok pun belum dicantumkan.

"Pertanyaan yang kita tanyakan saat ini, tentu saja, adalah apa sebenarnya yang berubah, dan apakah perubahan itu menjadi lebih baik atau lebih buruk," pungkas John Koetsier mengakhiri tulisannya di Forbes.

Baca juga: Turki Buat UU Media Sosial, Konten Kontroversial Akan Didenda Rp 77 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com