BANDAR SERI BEGAWAN, KOMPAS.com - Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, kemungkinan tidak akan diundang ke KTT ASEAN pada 26 Oktober 2021.
Negara-negara anggota ASEAN sedang mempertimbangkan untuk tidak mengundang pemimpin junta militer Myanmar, karena lambatnya kemajuan dalam mengatasi gejolak di negara itu.
ASEAN yang beranggotakan 10 negara juga menyuarakan kekecewaan atas keengganan junta militer Myanmar mematuhi rencana lima poin, yang disepakati oleh para pemimpin blok itu pada April untuk menyelesaikan kekacauan.
Baca juga: Kondisi Myanmar Tak Banyak Berubah, ASEAN Berembuk Soal Larangan Kepala Junta Militer Hadiri KTT
Salah satu poinnya adalah mengizinkan kunjungan utusan khusus ke Myanmar.
Hal ini mendorong Malaysia dan negara-negara lain - dalam panggilan video oleh para menteri luar negeri ASEAN pada Senin (4/10/2021) - untuk meningkatkan kemungkinan tidak mengundang Jenderal Min Aung Hlaing ke KTT ASEAN bulan ini.
"Saya dapat katakan bahwa kami sekarang sedang berdiskusi secara mendalam tentang masalah ini," kata Menteri Luar Negeri Kedua Brunei, Erywan Yusof, yang terpilih sebagai utusan khusus pada Agustus setelah berbulan-bulan negosiasi.
"Yang penting adalah melihat kemajuan dalam konsensus lima poin," katanya kepada wartawan di Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei, yang memegang kursi bergilir ASEAN tahun ini.
Dikutip dari AFP, dia mengatakan bahwa Myanmar telah menyetujui rencana tersebut dan keengganan junta untuk mematuhinya sama saja dengan mundur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.