Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Setop Pendanaan Proyek Batu Bara di Luar Negeri, Indonesia Akan Terdampak

Kompas.com - 28/09/2021, 17:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping telah mengumumkan bahwa China akan menghentikan pendanaan proyek batu bara di luar negeri, yang pada dasarnya akan mengakhiri aliran bantuan untuk energi kotor yang berkontribusi terhadap krisis iklim.

Xi menyampaikan pernyataannya di sidang Majelis Umum PBB di mana Presiden AS Joe Biden, yang berusaha menunjukkan kepemimpinan dalam persaingan yang berkembang dengan China, berjanji untuk menggandakan kontribusi Washington kepada negara-negara yang paling terpukul oleh perubahan iklim.

Sejauh ini China merupakan penyumbang dana terbesar untuk proyek batu bara di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam, dan Banglades saat melakukan pembangunan infrastruktur global di bawah skema Belt and Road Initiative.

Baca juga: AS Gembira China Setop Bangun PLTU Batu Bara di Luar Negeri

Bank Negara China telah dituduh oleh para aktivis sebagai penyumbang dana terbesar proyek batu bara di seluruh dunia.REUTERS/STRINGER via ABC INDONESIA Bank Negara China telah dituduh oleh para aktivis sebagai penyumbang dana terbesar proyek batu bara di seluruh dunia.
Xi telah berjanji untuk mempercepat upaya China, penghasil emisi terbesar di dunia, untuk menjadi netral karbon pada tahun 2060.

"Ini membutuhkan kerja keras yang luar biasa dan kami akan melakukan segala upaya untuk memenuhi tujuan ini," katanya dalam pidato yang direkam.

"China akan meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon, dan tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri," kata Xi.

Utusan iklim AS John Kerry menanggapi janji China untuk tidak membangun pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri, dengan mengatakan dia "sangat senang" dengan langkah tersebut.

Pengumuman China mengikuti langkah serupa yang lebih dulu diambil oleh Korea Selatan dan Jepang, dua negara lain yang menawarkan dana signifikan untuk proyek batu bara.

Helen Mountford, wakil presiden untuk iklim dan ekonomi di World Resources Institute, mengatakan ini adalah "titik balik bersejarah menjauh dari bahan bakar fosil paling kotor di dunia."

"Janji China menunjukkan bahwa selang kebakaran yang merupakan pembiayaan publik internasional untuk batu bara dimatikan," katanya.

Baca juga: China Tak Mau Lagi Bangun PLTU Batu Bara di Luar Negeri, Banyak Pihak Menyambut Gembira

China memfasilitasi 38,4 gigawatt listrik tenaga batu bara baru tahun lalu — lebih dari tiga kali lipat dari apa yang dihasilkan secara global.

Dalam sebuah surat pada awal tahun ini, kelompok-kelompok non-pemerintah mengatakan Bank of China yang dikelola negara adalah penyumbang dana tunggal terbesar untuk proyek-proyek batu bara, memompa 35 miliar dollar AS (Rp 500 triliun) sejak perjanjian iklim Paris ditandatangani pada 2015.

Biden menggandakan dukungan AS untuk negara-negara yang terkena dampak iklim

Presiden Joe Biden berpidato di Sidang ke-76 Majelis Umum PBB di markas besar PBB di New York, 21 September 2021.AP/EDUARDO MUNOZ via ABC INDONESIA Presiden Joe Biden berpidato di Sidang ke-76 Majelis Umum PBB di markas besar PBB di New York, 21 September 2021.
Janji China terjadi menjelang konferensi PBB pada bulan November di Glasgow yang bertujuan untuk meningkatkan kesepakatan Paris.

Dukungan untuk aksi telah meningkat karena semakin banyak rekor suhu tinggi yang terpecahkan, dan masyarakat di seluruh dunia menyaksikan cuaca buruk yang menghancurkan, terkait dengan perubahan iklim, termasuk kebakaran, badai hebat, dan banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com