Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan PM Jepang: 4 Calon Bertarung, Siapa Pengganti Yoshihide Suga?

Kompas.com - 26/09/2021, 19:08 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

TOKYO, KOMPAS.com – Jepang akan dipimpin Perdana Menteri baru dalam hitungan hari. Partai Liberal Demokratik (LDP) yang berkuasa akan menggelar pemilihan pada Rabu (29/9/2021) untuk memilih presiden partai.

Pemenang akan otomatis menjadi PM baru Jepang menggantikan petahana Yoshihide Suga yang memutuskan lengser setelah baru berkuasa setahun.

Tugas berat menanti PM baru Jepang yang akan langsung memimpin LDP untuk bertarung di pemilihan umum (pemilu) majelis rendah Jepang yang harus digelar paling lambat 28 November.

Baca juga: 4 Calon Perdana Menteri Jepang, dari Selebtwit hingga Anak Metal

Taro Kono dan Fumio Kishida calon terkuat jadi PM Jepang

Menteri Jepang yang bertanggung jawab untuk urusan vaksin, Taro Kono, berbicara dalam konferensi pers saat dia secara resmi mengumumkan mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) di Tokyo, Jepang, Jumat (10/9/2021).AP PHOTO/HIRO KOMAE Menteri Jepang yang bertanggung jawab untuk urusan vaksin, Taro Kono, berbicara dalam konferensi pers saat dia secara resmi mengumumkan mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) di Tokyo, Jepang, Jumat (10/9/2021).
Ada dua nama yang menjadi favorit kuat menjadi PM baru Jepang, yaitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Taro Kono, serta mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida.

Taro Kono yang juga menjabat sebagai Menteri Urusan Vaksin konsisten unggul di seluruh survei.

Menteri berusia 58 tahun itu populer di kalangan akar rumput partai serta pemilih muda. Dia diprediksi akan menyapu kemenangan mudah dari anggota partai.

Namun, suara dari akar rumput saja tidak cukup, karena 383 parlementarian LDP juga akan memberikan suara mereka.

Taro Kono diketahui tidak begitu populer terutama di kalangan parlementarian senior partai yang menilai tindak-tanduk politiknya sulit diprediksi.

Menteri yang fasih berbahasa Inggris ini kerap membuat gerah pejabat teras LDP, karena posisi politiknya yang berseberangan dengan kebijakan partai.

Satu hal yang menguntungkan Taro Kono adalah, dirinya mendapat dukungan krusial dari anggota parlemen junior yang yakin dia sosok paling populer untuk memimpin LDP di pemilu mendatang.

Taro Kono yang aktif berkicau di Twitter juga didukung Yoshihide Suga dan politisi muda kharismatik Shinjiro Koizumi.

Baca juga: Taro Kono Difavoritkan Jadi PM Baru Jepang, Gantikan Yoshihide Suga

Calon perdana menteri Jepang yang juga mantan menteri luar negeri, Fumio Kishida, berpidato saat kampanye di Tokyo, Jumat (17/9/2021).GAMMA/YOSHIKAZU TUNO via AP Calon perdana menteri Jepang yang juga mantan menteri luar negeri, Fumio Kishida, berpidato saat kampanye di Tokyo, Jumat (17/9/2021).
Di sisi lain Fumio Kishida adalah tipikal politisi LDP yang tradisionalis. Dia sudah lama mengincar kursi nomor satu negeri “Matahari Terbit”

Fumio Kishida memilih tidak maju pada pemilihan presiden LDP 2018 demi melapangkan jalan bagi sekutu politiknya, mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Parlementarian dari kota Hiroshima itu kalah di tangan Yoshihide Suga tahun lalu setelah awalnya berharap Shinzo  Abe akan mendukungnya.

Shinzo Abe diketahui sudah lama menginginkan Fumio Kishida sebagai suksesornya, tetapi akhirnya dia tidak memberikan dukungan yang ditunggu tersebut.

Fumio Kishida kerap dikritik terlalu lembek dan kurang agresif sebagai politisi. Namun, keberaniannya maju sebagai penantang pertama Yoshihide Suga menjadi awal dari runtuhnya pemerintahan Suga yang memilih tidak mencalonkan diri lagi sebagai Presiden LDP.

Politisi berusia 64 tahun itu berpeluang menang jika dia bisa menggagalkan Taro Kono mencapai suara mayoritas di atas 50 persen, yang berarti pemilihan putaran kedua akan digelar.

Parlementarian LDP yang memiliki komposisi suara yang lebih besar di putaran kedua disebut-sebut lebih menginginkan Fumio Kishida sebagai PM Jepang dibanding Taro Kono.

Baca juga: Profil Taro Kono, Calon Kuat PM Baru Jepang

Calon perdana menteri Jepang yang juga mantan menteri dalam negeri, Sanae Takaichi, berpidato saat kampanye di Tokyo, Jumat (17/9/2021).GAMMA/YOSHIKAZU TSUNO via AP Calon perdana menteri Jepang yang juga mantan menteri dalam negeri, Sanae Takaichi, berpidato saat kampanye di Tokyo, Jumat (17/9/2021).
Dua calon PM perempuan pertama Jepang

Walau kansnya tipis, Sanae Takaichi dan Seiko Noda berharap dapat membuat kejutan yang akan menjadikan salah satu dari mereka sebagai PM perempuan pertama Jepang.

Sanae Takaichi berpeluang menjadi kuda hitam, karena mendapat dukungan krusial dari mentor politiknya, Shinzo Abe.

Faksi pimpinan Abe, salah satu yang terbesar di LDP dan parlementarian konservatif lainnya, sepakat akan mendukung mantan Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang itu.

Sanae Takaichi adalah calon PM Jepang dengan haluan politik paling konservatif. Dia berjanji akan melanjutkan mimpi politik Shinzo Abe untuk merevisi Undang-undang yang pasifis agar mengizinkan Jepang kembali mempersenjatai militernya.

Blok nasionalis memandang UU peninggalan Amerika Serikat itu sebagai pengingat memalukan atas kekalahan dalam Perang Dunia II.

Sanae Takaichi juga akan meneruskan ideologi ekonomi Abenomics, salah satu warisan paling terkemuka dari 9 tahun rezim Shinzo Abe.

Baca juga: Jepang Kekurangan Ahli Waris Takhta, Muncul Rencana Adopsi Anak Laki-laki

Calon perdana menteri Jepang, Seiko Noda, yang merupakan mantan menteri dalam negeri, berpidato saat kampanye di Tokyo, Jumat (17/9/2021).GAMMA/YOSHIKAZU TSUNO via AP Calon perdana menteri Jepang, Seiko Noda, yang merupakan mantan menteri dalam negeri, berpidato saat kampanye di Tokyo, Jumat (17/9/2021).
Sama juga halnya dengan Seiko Noda, kendala terbesar yang dihadapi Sanae Takaichi adalah pertanyaan apakah Jepang yang identik dengan budaya paternalistiknya siap memilih perempuan sebagai pemimpin mereka.

Tidak ketinggalan, elektabilitas kedua politisi ini juga sangat rendah di survei.

Sanae Takaichi mulai beranjak naik ke atas 10 persen, tetapi masih terpaut lebih dari 30 poin di bawah Taro Kono.

Seiko Noda adalah pengganti Sanaei Takaichi sebagai Menteri Dalam Negeri Jepang pada 2017.

Tidak sedikit yang menduga majunya kedua politisi perempuan ini bertujuan untuk memecah dukungan Taro Kono dan mencegahnya menang satu putaran.

Shinzo Abe, perdana menteri terlama dalam sejarah Jepang yang mundur tahun lalu karena gangguan kesehatan, masih mempertahankan pengaruh politik yang kuat di internal LDP.

Kemenangan Fumio Kishida dan Sanae Takaichi akan melanjutkan kekuatan dan kontrol politik Shinzo Abe.

Baca juga: PM Jepang Dikabarkan Dukung Pejabat Ini dalam Kontestasi Pemimpin Partai Berkuasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com