Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tedros Adhanom Berpeluang Kuat Pimpin WHO Lagi

Kompas.com - 24/09/2021, 15:58 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com – Tedros Adhanom Ghebreyesus mendapat banyak dukungan untuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dua periode.

Sedikitnya 17 negara dari Eropa dan kawasan lain mendukung Tedros melanjutkan jabatannya sebagai orang nomor wahid di WHO.

Melansir Reuters, Tedros menjadi orang Afrika pertama yang menjadi Sekjen WHO pada Mei 2017.

Baca juga: Indonesia Adakan Pembicaraan dengan WHO untuk Jadi Pusat Vaksin Global

Mantan menteri kesehatan dan luar negeri Etiopia tersebut telah memimpin perjuangan global melawan pandemi Covid-19.

Ketika virus corona muncul di China pada akhir 2019 hingga akhirnya menjadi pandemi dan menewaskan 4,9 juta orang, Tedros kenyang oleh kritikan dari berbagai pihak ketika menakhodai WHO.

Suatu ketika, mantan Presiden AS Donald Trump sempat menuding Tedros sebagai “China-sentris”.

Tedros semakin diejek Trump ketika secara terbuka mengatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui asal-usul virus corona, termasuk mengaudit laboratorium di China.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Kendati mendapat panggung di dunia internasional, Tedros sebenarnya dijauhi oleh pemerintah Etiopia karena gesekan atas konflik Tigray di dalam negeri.

"Dia aman, tetapi secara luas masyarakat internasional merasa sangat penting untuk mendukungnya," kata seorang diplomat senior dari negara non-Uni Eropa kepada Reuters.

Sejumlah sumber dari pemerintah Jerman menjelaskan kepada Reuters di Berlin pada Rabu (22/9/2021) bahwa mereka akan secara resmi mencalonkan Tedros.

Tak hanya itu, Jerman juga bakal menggalang dukungan dari negara-negara anggota Uni Eropa lainnya untuk mendukung Tedros.

Baca juga: WHO Ingatkan Bahaya Varian Covid-19 Mu, Lebih Resisten Vaksin?

 

Sejumlah besar negara anggota Uni Eropa juga akan mengajukan Tedros untuk melanjutkan jabatannya sebagai Sekjen WHO.

Reuters melaporkan, negara-negara Afrika secara luas mendukung Tedros karena memperjuangkan akses “Benua Hitam” ke vaksin.

Namun, mereka juga tidak ingin memutuskan hubungan dengan Etiopia.

Amerika Serikat (AS) juga tidak menentang usulan agar Tedros melanjutkan jabatannya.

Sementara itu, negara-negara anggota WHO memiliki waktu hingga Kamis (23/9/2021) waktu Swiss untuk mengajukan calonnya.

Baca juga: WHO Awasi Varian Covid-19 Bernama Mu, Terdeteksi Pertama di Kolombia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com