WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senator Partai Republik AS Lindsey Graham memprediksi bahwa ada kemungkinan pasukan AS dikerahkan kembali di Afghanistan, "seperti kita kembali ke Irak dan Suriah" karena Taliban akan mengembalikan negara menjadi "tempat berlindung yang aman" bagi para teroris.
"Mereka akan memberikan tempat berlindung yang aman bagi Al-Qaeda, yang memiliki ambisi untuk mengusir kita dari Timur Tengah," kata Graham kepada BBC, seperi yang dilansir dari Daily Mail pada Senin (6/9/2021).
"Kami akan kembali ke Afghanistan seperti kami kembali ke Iran dan Suriah," terangnya.
Baca juga: Taliban Tuding Pemimpin Perlawanan Afghanistan Ahmad Massoud Kabur ke Turki
Pernyataan Graham keluar sepekan setelah AS menyelesaikan evakuasi militer dari Afghanistan dan mengakhiri 20 tahun perang terpanjang Amerika.
Pembawa acara BBC memastikan kembali pernyataan sang Senator, "Anda serius berpikir AS akan sekali lagi menempatkan pasukan ke Afghanistan?"
"Kita harus," ujarnya. Ia menjelaskan, "Kita harus melakukannya karena ancamannya akan sangat besar."
"Mengapa kita kembali ke Suriah dan Irak? Mengapa kita memiliki 5.000 tentara di Irak hari ini? Karena kekhalifahan meningkat, memproyeksikan kekuatan di luar Irak, membunuh Amerika, membunuh Perancis, menyerang Inggris," ucapnya.
Baca juga: Taliban telah Berubah, Jadikan Media Sosial Alat Baru Propaganda Politik
Senator South Carolina tersebut mengatakan Afghanistan akan segera menjadi "pusat tindakan radikal".
Pejabat Taliban berulang kali berusaha untuk memproyeksikan citra yang relatif lebih modern, dan direvitalisasi kepada dunia dalam pencarian mereka untuk legitimasi internasional.
Dalam kesepakatan damai yang dicapai di bawah mantan Presiden Donald Trump pada 2019, Taliban berjanji tidak akan membiarkan kelompok teroris tumbuh dan menimbulkan ancaman bagi pasukan barat.
Baca juga: Taliban telah Berubah, Jadikan Media Sosial Alat Baru Propaganda Politik
Sejak merebut Afghanistan, Taliban menjanjikan amnesti menyeluruh kepada orang-orang yang bekerja dengan pemerintah AS, serta mengatakan perempuan akan memiliki kebebasan untuk memiliki pekerjaan dan bersekolah.
Namun, laporan suram tentang pembunuhan yang ditargetkan, seperti seorang polisi wanita Afghanistan yang hamil, mencerminkan perlakuan brutal dan sedikit belas kasihan dari Taliban.
Amin Ul-Haq, pemasok senjata utama Al-Qaeda, juga telah kembali ke kampung halamannya di provinsi Nangarhar Afghanistan, hanya lebih dari 2 pekan setelah Taliban mengambilalih hampir seluruh negara.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Taliban Rebut Lembah Panjshir, Jenderal Top Tewas | Kabar Dunia Sepekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.