Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban: China Berjanji Pertahankan Kedutaannya di Afghanistan

Kompas.com - 03/09/2021, 12:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban menyatakan, China sudah berjanji untuk tetap mempertahankan kedutaannya di Afghanistan, dan meningkatkan bantuan kemanusiaan.

Kepastian itu didapatkan setelah Abdul Salam Hanafi, anggota badan politik milisi di Doha, menelepon Wakil Menteri Luar Negeri Wu Jianghao.

Juru bicara Suhail Shaheen menerangkan, Wu menjanjikan Beijing akan mempertahankan misi diplomatiknya di Kabul.

Baca juga: Taliban dan Pasukan Gerilya Afghanistan Perang Sengit di Lembah Panjshir

Suhail juga mengatakan hubungan antara Taliban dengan "Negeri Panda" akan meningkat dibandingkan sebelumnya.

"Afghanistan akan memainkan peranan penting dalam keamanan dan pengembangan kawasan," kata Suhail dilansir AFP Kamis (2/9/2021).

Suhail juga mengeklaim, China berjanji bakal meningkatkan bantuan kemanusiaan, terutama berkaitan dengan penanganan Covid-19.

Kebanyakan negara memilih menunggu sebelum berdialog dengan Taliban, yang naik ke pucuk kekuasaan pada 15 Agustus.

Beijing sendiri mengecam penarikan pasukan AS, yang mereka anggap tergesa-gesa dan tidak melalui perencanaan yang matang.

Pemerintahan Presiden Xi Jinping mengaku siap untuk memperdalam hubungan "persahabatan dan kooperatif" dengan milisi.

Baca juga: Kemenangan Taliban di Afghanistan Lahirkan Gelombang Baru Islamofobia di India

Kedutaan Besar China di Kabul dilaporkan masih beroperasi, meski mereka sempat melakukan evakuasi karena situasi yang memburuk.

Meski begitu, "Negeri Panda" masih belum memberikan pengakuan karena kekhawatiran kelompok itu memberi sokongan kepada Uighur.

Analis menerangkan, mempertahankan kestabilan relasi memberikan China akses terhadap pengaruh dan infrastruktur di sana.

Baca juga: Dorong Pembukaan Kembali Bandara Kabul, Qatar Bekerja Sama dengan Taliban

Sementara Taliban memandang rival AS di dunia tersebut sebagai sumber investasi dan ekopnomi krusial mereka.

Apalagi, perusahaan-perusahaan di China sudah mulai melirik tambang tembaga dan lithium yang luas di Afghanistan.

Meski begitu, pakar menjelaskan situasi yang masih belum kondusif membuat mereka tidak akan segera menggelontorkan investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com