Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Korut Babak Belur, Kim Jong Un Desak Upaya Penanganan Bencana dan Pandemi

Kompas.com - 03/09/2021, 07:03 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak upaya penanganan bencana alam atau pandemi virus corona agar tidak merusak perekonomian.

Hal itu dia ungkapkan dalam pertemuan politbiro Partai Buruh pada Kamis (2/9/2021) sebagaimana diwartakan media pemerintah, KCNA.

Dalam agenda pertemuan yang diadakan di Pyongyang tersebut, rencana perekonomian mendominasi pembicaraan.

Baca juga: Kembali Tampil di Hadapan Publik, Kim Jong Un Makin Kurus

Melansir Reuters, perekonomian Korea Utara babak belur oleh sanksi internasional dan penutupan perbatasan yang diberlakukan sendiri untuk mencegah penularan Covid-19.

Di sisi lain, hujan lebat musiman dan topan yang menerjang negara tersebut telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kerusakan pasokan makanan.

"(Kim) menggarisbawahi perlunya mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mengatasi iklim abnormal yang bahayanya semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir," lapor KCNA.

Baca juga: Korea Utara Mencari Pengganti Kim Jong Un di Tengah Kabar Masalah Kesehatannya

Di antara pekerjaan yang diminta Kim adalah perbaikan sungai, reboisasi untuk pengendalian erosi, pemeliharaan tanggul, dan proyek tanggul pasang surut.

Sejak pandemi dimulai pada Maret 2020, Korea Utara belum melaporkan satu pun kasus Covid-19.

Negara tersebut juga telah menutup perbatasan dan memberlakukan tindakan pencegahan yang ketat.

Baca juga: Korea Utara Larang Warganya Bergosip Soal Berat Badan Kim Jong Un

Pyongyang juga melihat pandemi Covid-19 sebagai masalah kelangsungan hidup nasional.

"Situasi berbahaya saat ini dari pandemi di seluruh dunia yang terus berputar di luar kendali menuntut pencegahan epidemi nasional yang lebih ketat," kata Kim dikutip KCNA.

"Memperketat pencegahan epidemi adalah tugas yang sangat penting yang tidak boleh dilonggarkan bahkan dalam situasi saat ini,” sambung Kim.

Menurut sejumlah pejabat internasional, Korea Utara menolak dikirimi vaksin Sinovac buatan China dan vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Profil Kim Yo Jong, Otak di Balik Citra Publik Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com