Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Terakhir Pulang, Militer AS di Afghanistan Akhiri Tugasnya

Kompas.com - 31/08/2021, 12:44 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon merilis foto tentara terakhir yang meninggalkan Afghanistan.

Dilansir The Hill, kepergian ini menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika setelah 20 tahun keterlibatan militernya.

Foto yang diposting Departemen Pertahanan, menunjukkan Mayor Jenderal Chris Donahue, komandan jenderal Divisi Lintas Udara ke-82, menaiki C-17 Angkatan Udara AS pada Senin (30/8/2021).

Baca juga: Penarikan Akhir Pasukan AS menjadi Momen Bersejarah bagi Taliban

Pentagon mengatakan bahwa naiknya Donahue ke pesawat militer menandai "berakhirnya misi AS di Kabul" secara resmi.

Menurut kepala Komando Pusat AS Jenderal Frank McKenzie, C-17 terakhir meninggalkan bandara Kabul pada pukul 15.29 waktu setempat.

Itu adalah satu menit sebelum tengah malam Selasa di Afghanistan, yang merupakan tenggat waktu Presiden Biden untuk memindahkan semua pasukan AS keluar dari negara itu.

"Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan kami dari Afghanistan dan berakhirnya misi untuk mengevakuasi warga Amerika, warga negara ketiga, dan warga Afghanistan yang rentan," kata McKenzie kepada wartawan di Washington.

"Setiap anggota layanan AS sekarang keluar dari Afghanistan," tambahnya.

Baca juga: Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan Selesai Sehari Jelang Deadline

Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Senin malam menambahkan pernyataan.

"Ratusan warga Amerika masih berada di Afghanistan. Para pejabat masih bekerja untuk mengetahui jumlah pastinya," ujarnya.

Keberangkatan terakhir C-17 juga menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.

Itu juga mengakhiri proses evakuasi dan penarikan yang kacau, yang beberapa hari lalu merenggut nyawa 13 anggota layanan AS yang tewas setelah ledakan di gerbang bandara.

McKenzie mengatakan bahwa sementara fase militer dari operasi telah berakhir, sekuel diplomatik untuk itu sekarang akan dimulai.

Baca juga: Kronologi Ledakan Bom Kabul Afghanistan yang Tewaskan 90 Warga dan 13 Tentara AS

"Saya percaya Departemen Luar Negeri kami akan bekerja sangat keras untuk memulangkan warga Amerika yang tersisa," ujarnya.

"Kami pikir warga yang belum dikeluarkan jumlahnya sangat sedikit, hanya ratusan. Saya percaya bahwa kita bisa mengeluarkan orang-orang itu."

"Saya pikir kami juga akan bernegosiasi dengan sangat keras, sangat agresif, untuk mengeluarkan mitra Afghanistan kami yang lain."

"Senjata baru saja bergeser, jika Anda mau, dari ranah militer ke ranah diplomatik," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com