Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Dubes AS untuk Afghanistan: Naiknya Taliban Buat Wanita Panik

Kompas.com - 31/08/2021, 12:34 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Mantan Duta Besar Afghanistan untuk AS Roya Rahmani pada Minggu (29/8/2021) mengatakan wanita Afghanistan sedang "dalam keadaan panik".

Ini menyusul perebutan kekuasaan Taliban, yang dianggapnya telah membuat banyak wanita merasa hak-hak mereka dalam bahaya.

“Dengan pengumuman aturan baru dan bagaimana Taliban akan bertindak sendiri, alarm sudah berbunyi untuk wanita Afghanistan. Dan mereka dalam keadaan panik,” kata Rahmani kepada pembawa acara CNN, dilansir The Hill.

Baca juga: Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Lanjutkan Pendidikan, tetapi...

Rahmani adalah wanita pertama yang pernah menjabat sebagai duta besar Afghanistan untuk AS sampai dia digantikan tanpa penjelasan resmi pada bulan Juli. Dia terpilih pada 2018.

Rahmani mengatakan bahwa dia mendengar laporan tentang wanita Afghanistan "yang ketahuan" dan yang "merasa tidak aman".

Dia menambahkan bahwa mereka, "terus berusaha untuk memindahkan diri mereka sendiri."

"Mereka tidak tahu bagaimana nasib dan kehidupan mereka nanti. Apakah itu siswi, atlet, atau siapapun di berbagai sektor yang belum tentu, misalnya aktivis masyarakat sipil,” kata Rahmani.

Baca juga: Bukan Taliban, Warga Afghanistan Ternyata Lebih Takut akan Masalah Ini Setelah Pasukan Barat Pergi

"Jadi mereka benar-benar khawatir tentang masa depan mereka, dan tentu saja mereka khawatir tentang kelangsungan hidup dan kemungkinan mereka sendiri untuk maju," tambahnya.

Wanita Afghanistan menjadi semakin gugup ketika Taliban melanjutkan serangannya di Afghanistan.

Banyak yang takut bahwa hak-hak mereka akan kembali dibatasi seperti 20 tahun yang lalu ketika kelompok pemberontak terakhir berkuasa di Afghanistan.

Taliban telah meminta perempuan untuk bergabung dengan kantor pemerintah dan mendorong untuk menunjukkan rasa hormat kepada perempuan.

Tetapi banyak yang masih takut akan seperti apa rezim Taliban bagi perempuan.

Baca juga: AS Selesai Tarik Pasukan dari Afghanistan, Taliban Rayakan dengan Suara Tembakan

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, dalam sebuah wawancara dengan NBC News pekan lalu, mengatakan wanita akan memiliki "semua hak yang dijanjikan Islam".

"Mereka bisa menjadi dokter, guru, dididik dan dapat bekerja untuk memberi manfaat bagi masyarakat," ujarnya.

"Mereka adalah saudara perempuan kita, kita harus menunjukkan rasa hormat kepada mereka. Mereka tidak boleh takut."

"Taliban adalah manusia dan dari negara ini. Mereka berjuang untuk negara kita. Wanita harus bangga pada kita, bukan takut," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com