Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Video Presenter TV Dikelilingi Taliban yang Membawa Senjata saat Siaran Langsung

Kompas.com - 30/08/2021, 16:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Potongan video yang menunjukkan sejumlah milisi Taliban di belakang presenter televisi Afghanistan yang sedang melakukan siaran viral di internet.

Potongan video tersebut beredar luas di di media sosial dan menjadi perbincangan oleh banyak pihak sebagaimana dilansir News.com.

Koresponden CNN, Yalda Hakim, juga mengunggah potongan video tersebut melalui akun Twitter-nya.

Baca juga: Taliban Beri Jaminan ke Barat Akan Biarkan Semua yang Memenuhi Syarat Tinggalkan Afghanistan

Dalam rekaman itu, pembawa acara program debat politik Pardaz dari saluran televisi Peace Studio membacakan pernyataan dari Taliban kepada para audiensnya.

Ketika membacakan pernyataan itu, dua milisi bersenjata berdiri di belakangnya. Potongan tersebut tidak berbahasa Inggris dan tidak disertai teks terjemahannya.

Dalam twitnya, Hakim menulis bahwa presenter tersebut terdengar membahas kejatuhan pemerintah dan mengatakan bahwa rakyat Afghanistan tidak perlu takut.

"Inilah yang sekarang terlihat seperti debat politik di televisi Afghanistan, milisi Taliban mengawasi pembawa acara,” tulis Hakim.

Baca juga: Kolonel Afghanistan Ini Ungkap Penyebab Utama Kejatuhan Negaranya ke Taliban

News.com menyebutkan bahwa Hakim melarikan diri dari Afghanistan saat masih kecil bersama keluarganya, hingga akhirnya menetap di Australia.

Dia juga sempat mengorek Taliban baru-baru ini ketika juru bicara kelompok itu, Suhail Shaheen, tiba-tiba meneleponnya saat siaran langsung.

Akhirnya, Hakim mengizinkan Shaheen membacakan pernyataan dan menyiapkan wawancara dadakan tentang deklarasi kemenangan Taliban di Kabul.

Setelah itu, Hakim melontarkan banyak pertanyaan kritis kepada Shaheen dalam wawancara dadakan dan tak terduga tersebut.

Baca juga: China Minta AS dan Dunia “Membimbing secara Positif” Afghanistan di Bawah Taliban

Selama wawancara, Shaheen berjanji Taliban akan membawa perdamaian di Afghanistan.

Shaheen juga mengeklaim bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan mengizinkan mereka mengakses pendidikan.

“Seharusnya tidak ada kebimbangan, kami yakin orang-orang Afghanistan di Kabul, bahwa harta benda dan kehidupan mereka aman. Tidak akan ada balas dendam pada siapa pun. Kami adalah abdi masyarakat dan negara ini,” kata Shaheen.

Shaheen menuturkan, para petinggi Taliban telah menginstruksikan pasukannya untuk tetap berada di gerbang Kabul, bukan memasuki kota.

Baca juga: Tak Pernah Tampil di Publik, di Mana Pemimpin Tertinggi Taliban Sembunyi?

“Kami sedang menunggu transfer kekuasaan secara damai. Tentu saja, kami menginginkan pemerintahan Islam,” kata Shaheen.

Taliban dengan cepat menduduki sejumlah wilayah di Afghanistan setelah mayoritas pasukan asing meninggalkan negara tersebut.

Puncaknya, pada 15 Agustus, kelompok tersebut berhasil memasuki Kabul tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah Afghanistan.

Baca juga: Taliban Rampas Helikopter Black Hawk dan Humvee Peninggalan AS di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com