Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banting Setir Jadi Pengantar Makanan, Mantan Menteri Afghanistan Ini Tak Malu

Kompas.com - 30/08/2021, 18:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

LEIPZIG, KOMPAS.com - Dia pernah menjadi seorang menteri di Afghanistan. Namun dia berhenti, muak dengan korupsi yang dilihatnya.

Setelah memutuskan pindah ke Jerman, Sayed Sadaat mencari nafkah dengan menjadi seorang pengantar makanan.

Sadaat bekerja selama enam jam di hari kerja, dan mulai mengantarkan makanan mulai siang hingga pukul 22.00 di akhir pekan.

Baca juga: Mantan Menteri Afghanistan Ini Kini Jadi Pengantar Pizza di Jerman

"Bersenjatakan" jaket oranye, sepeda kayuh, dan tas besar, dia mengantarkan baik makanan maupun barang kebutuhan lain.

"Tidak perlu malu melakukannya. Kerja ya kerja. Jika terdapat pekerjaan, maka ada permintaan. Seseorang harus melakukannya," kata Sadaat.

Sayed Sadaat merupakan satu dari ribuan orang Afghanistan yang menemukan hidup mereka di Jerman dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak 2015, ketika Eropa dibanjiri pengungsi dari Irak dan Suriah, 210.000 orang Afghanistan mencari suaka di "Negeri Bir".

Kini dengan kembalinya Taliban ke kekuasaan, Jerman mengevakuasi 4.000 Afghanistan, termasuk yang sudah membantu mereka.

Baca juga: Afghanistan Terbaru: Roket-roket Targetkan Pasukan AS Saat Penarikan Masuki Tahap Akhir

"Demi keuntungan pribadi"

Dilansir AFP Senin (30/8/2021), perjalanan Sadaat ke "Negeri Bir" jauh lebih mengerikan. Dia merupakan menteri komunikasi dari 2016 sampai 2018.

Tetapi pria berusia 50 tahun tersebut memutuskan mengundurkan diri karena muak dengan korupsi yang dia lihat di pemerintahan.

Sadaat mengungkapkan ketika mengemban jabatannya, terdapat perbedaan antara lingkaran dalam presiden dengan dirinya.

Dia mengatakan membutuhkan dana yang disiapkan negara untuk digunakan bagi kepentingan publik. Namun tidak dengan pejabat lainnya.

"Mereka menginginkan keuntungan pribadi. Saya tak bisa memenuhi keinginan mereka, jadi mereka mencoba menyingkirkan saya," kata dia.

Baca juga: Taliban Beri Jaminan ke Barat Akan Biarkan Semua yang Memenuhi Syarat Tinggalkan Afghanistan

Setelah mengundurkan diri, dia sempat mengambil pekerjaan sebagai konsultan telekomunikasi. Namun pada 2020, situasi keamanan di sana memburuk.

Pemilik paspor Inggris dan Afghanistan, dia mencari suaka di Jerman pada akhir 2020 sebelum Brexit resmi diterapkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com