Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Penjara Iran Minta Maaf Setelah Video Rekaman CCTV Bocor, Tunjukkan Tindakan Penyiksaan

Kompas.com - 25/08/2021, 09:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

TEHERAN, KOMPAS.com - Kepala penjara Iran meminta maaf setelah video rekaman CCTV bocor ke publik, yang menunjukkan penyiksaan terhadap para tahanan di penjara Evin, Teheran.

Peretas merilis video rekaman CCTV yang memperlihatkan petugas keamanan memukuli para tahanan dan menyeret mereka di atas lantai dan tangga.

Pada Selasa (24/8/2021), Kepala Organisasi Penjara Mohammad Mehdi Haj-Mohammadi mengatakan bahwa ia bertanggung jawab atas "tindakan tidak dapt diterima" dari para petugasnya itu.

Baca juga: Iran Klaim Program Nuklirnya Bertujuan Damai

Menurut informasi yang diwartakan BBC pada Selasa (24/8/2021), di penjara Evin itu banyak tahanan politik, warga negara ganda, dan orang asing.

Waratawan BBC Persia Jiyar Gol mengatakan bahwa video penyiksaan yang bocor itu mengkonfirmasi laporan-laporan dari beberapa dekade lalu tentang penganiayaan dan pelecehan yang terjadi di seluruh penjara di Iran.

Namun, beberapa mantan tahanan politik Iran mengatakan kepada BBC bahwa penyiksaan yang ditunjukkan dalam video rekaman CCTV itu tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang mereka alami di tahanan.

Baca juga: Iran: Kemenangan Taliban atas Afghanistan Harus Jadi Kesempatan Persatuan Nasional

Para mantan tahanan politik Iran itu mengatakan bahwa pihak berwenang secara rutin melakukan kekerasan seksual, fisik, dan psikologi kepada mereka, tetapi dibantah oleh pemerintah Iran.

Video rekaman CCTV pengawas penjara Evin, Teheran dirilis ke publik oleh kelompok peretas yang dikenal dengan nama Edalat-e Ali, yang artinya Keadilan Ali.

Kelompok peretas itu telah menyebarkan beberapa video yang menunjukkan sejumlah petugas penjara memukul seorang pria yang dalam borgol, serta perkelahian antara seorang penjaga dan pria berseragam lainnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Mengkhawatirkan, Iran Lockdown 6 hari dan Perintahkan Larangan Bepergian

Dalam video lain, seorang pria tua terlihat pingsan sebelum penjaga mendekat dan mulai menyeretnya di atas lantai penjara.

Pada satu momen, seorang petugas melangkahi tahanan pria yang terbaring lemah setelah diseret di tangga.

Video yang bocor lainnya menunjukkan penjaga di ruang kontrol penjara Evin bereaksi saat muncul tulisan "serangan siber" dalam bahasa Persia di layar di depan mereka.

Layar yang diretas juga menunjukkan pesan yang berbunyi, "Penjara Evin adalah noda memalukan pada sorban hitam dan janggut putih Raisi".

Baca juga: Mossad Sebut Presiden Baru Iran Memiliki Gangguan Mental

Sorban hitam dan janggut putih Raisi ini merujuk pada penggambaran presiden baru Iran, Ebrahim Raisi, yang merupakan ulama garis keras dan mantan kepala pengadilan.

Pada Selasa (24/8/2021), Haj-Mohammadi meminta maaf secara terbuka kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan negara atas pelanggaran yang terlihat dalam video rekaman CCTV.

"Saya menerima tanggung jawab atas perilaku yang tidak dapat diterima seperti itu dan berjanji untuk mencoba mencegah terulangnya peristiwa pahit ini, dan untuk menangani secara serius para pelaku kesalahan," ujarnya di Twitter.

Baca juga: Ebrahim Raisi Resmi Jadi Presiden Iran, Bersumpah Cabut Sanksi AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com