Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: Kemenangan Taliban atas Afghanistan Harus Jadi Kesempatan Persatuan Nasional

Kompas.com - 17/08/2021, 07:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan kekalahan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan harus menjadi kesempatan untuk "mengembalikkan kehidupan, keamanan, dan kedamaian yang kekal" di negara itu.

Presiden baru Iran itu memberi tahu kepada Menteri Luar Negeri Mohmmad Javad Zarif dalam panggilan telpon pada Senin (16/8/2021) bahwa Iran mendorong semua kelompok di Afghanistan untuk bekerja menuju persatuan nasional, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (16/8/2021).

“Republik Islam Iran percaya bahwa pemerintahan dari kehendak orang-orang Afghanistan yang dirugikan selalu menciptakan keamanan dan stabilitas,” kata Raisi.

Baca juga: Juru Bicara Taliban Mendadak Telpon Seorang Penyiar TV saat Siaran Langsung, Ini Katanya...

“Sementara secara sadar memantau perkembangan di negara itu, Iran berkomitmen terhadap hubungan bertetangga,” lanjutnya.

Pada Minggu (15/8/2021), setelah Kabul diambil alih Taliban, Menteri Luar Negeri Iran memberikan reaksi besar pertama, dengan menyambut baik pembentukan dewan koordinasi.

"Kami berharap itu dapat mengarah pada dialog dan transisi perdamaian di Afghanistan," tweet Zarif.

Baca juga: Lari dari Taliban, 5 Warga Afghanistan Tewas Saat Rebutan Naik Pesawat di Bandara Kabul

Ia menambahkan bahwa kekerasan, perang, dan pendudukan tidak akan pernah menjadi solusi masalah.

Pada awal Agustus, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang melarikan diri dari negaranya pada Minggu, menjadi salah satu pejabat paling senior yang ambil bagian dalam upacara pelantikan Raisi di Teheran.

Pada Senin (16/8/2021), Zarif bertemu dengan Yue Xiaoyong, utusan khusus China untuk Afghanistan di Teheran.

Baca juga: Biden Bela Keputusannya Tarik Pasukan AS dari Afghanistan yang Berujung Berkuasanya Taliban

Sebuah pernyataan oleh Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Zarif menekankan perlunya mencegah lebih banyak kekerasan dan perang.

Dia juga menyebutkan bahwa perpindahan warga Afghanistan dan pengungsian di negara tetangga sebagai satu aspek pembangunan Afghanistan yang paling penting dan mendesak untuk dibahas.

Di hari yang sama, juru bicara Menteri Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan bahwa China siap untuk memperdalam hubungan "persahabatan dan kerja sama" dengan Taliban Afghanistan.

Baca juga: Siapa Taliban dan Mengapa Ingin Menguasai Afghanistan?

Seorang pejabat Iran mengatakan pada Minggu (15/8/2021), bahwa negaranya telah menyiapkan akomodasi di 3 provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan untuk memberikan perlindungan sementara kepada warga Afghanistan yang melarikan diri dari konflik di negara mereka.

Pada hari yang sama, puluhan warga Afghanistan di Teheran berdemonstrasi di depan kantor PBB, meneriakkan slogan-slogan yang menentang Taliban.

Ada juga video yag menunjukkan demonstrasi lain di kota Qom pada Senin (16/8/2021).

Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan pada Senin (16/8/2021) bahwa mereka telah mengurangi kehadiran diplomatiknya di Afghanistan, hanya menyisakan beberapa staf di kedutaan besarnya di Kabul.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Kronologi Runtuhnya Pemerintah Afghanistan | Muhyiddin Yassin Mundur

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com