Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Hukum Mati Bos Mafia Yakuza meski Minim Bukti Bersalah

Kompas.com - 24/08/2021, 19:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

FUKUOKA, KOMPAS.com - Pengadilan Distrik Fukuoka, Jepang, pada Selasa (24/8/2021) menjatuhkan hukuman mati kepada bos mafia yakuza, Satoru Nomura, atas perintah pembunuhan dan serangan terhadap tiga warga "Negeri Sakura".

Nomura (74) yang merupakan kepala sindikat kejahatan "Kudo-kai" di barat daya Jepang, membantah tuduhan bahwa dia mendalangi serangan kekerasan terhadap orang biasa.

Sementara itu, media Jepang mengatakan putusan tersebut dijatuhkan meski kurang bukti yang secara langsung menghubungkan Nomura dengan kejahatan tersebut.

Baca juga: Bos Mafia Wanita Ternama Italia Tertangkap di Bandara, Kekejamannya Setara Pria

"Saya meminta keputusan yang adil... Anda akan menyesali ini seumur hidup Anda," kata Nomura kepada hakim setelah vonis hukumannya, menurut Nishinippon Shimbun.

Mafia yakuza sudah lama dibiarkan di Jepang sebagai kejahatan yang diperlukan, untuk memastikan ketertiban di jalanan dan menyelesaikan sesuatu dengan cepat, terlepas dari caranya yang memicu perdebatan.

Akan tetapi dalam beberapa dekade terakhir, peraturan anti-geng yang lebih ketat, toleransi sosial yang memudar, dan ekonomi yang lemah mengakibatkan keanggotaan yakuza terus menurun.

Nomura dinyatakan bersalah, karena memerintahkan penembakan fatal pada 1998 terhadap seorang mantan bos koperasi perikanan yang berwenang atas proyek pembangunan pelabuhan, kata sejumlah media besar yang dikutip AFP.

Dia juga berada di balik serangan tahun 2014 terhadap kerabat korban pembunuhan, dan serangan pisau 2013 terhadap seorang perawat di sebuah klinik tempat Nomura mencari perawatan, menurut laporan pengadilan.

Penembakan pada tahun 2012 terhadap mantan petinggi polisi yang menyelidiki Kudo-kai juga dianggap sebagai tanggung jawab Nomura. Eks polisi itu selamat dengan luka serius di pinggang dan kakinya, kata media.

Baca juga: Kisah Perjalanan Perempuan Yakuza Bertato menjadi Penulis dan Ibu Tunggal

Jaksa dilaporkan berargumen bahwa Nomura memegang kontrol mutlak atas sindikat tersebut. Kaki tangannya, Fumio Tanoue, dipenjara seumur hidup pada Selasa (24/8/2021), kata pengadilan.

Yakuza tumbuh dari kekacauan Jepang pasca-perang dan menjadi organisasi kriminal bernilai miliaran dollar AS, yang terlibat dalam segala hal mulai dari narkoba dan prostitusi, hingga pemerasan perlindungan dan kejahatan kerah putih.

Tidak seperti Mafia Italia atau triad China, yakuza menempati wilayah abu-abu dalam masyarakat Jepang. Mereka tidak ilegal, dan setiap kelompok memiliki markas sendiri yang terlihat jelas oleh polisi.

Dengan lebih dari 100 terpidana mati, Jepang adalah salah satu dari sedikit negara maju yang masih mempertahankan hukuman mati.

Dukungan publik untuk hukuman mati tetap tinggi meskipun ada kritik internasional, termasuk dari kelompok hak asasi manusia.

Baca juga: Bos Segala Bos Mafia Italia Ditangkap Setelah Salah Dibebaskan pada 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com