TEHERAN, KOMPAS.com - Wabah Covid-19 di Iran memburuk lagi. Pada Senin (9/8/2021) tercatat 40.000 lebih kasus baru yang menjadi rekor harian, kata Kementerian Kesehatan.
Dalam 24 jam terakhir, 40.808 orang dinyatakan positif virus corona dan 588 meninggal, katanya dikutip dari AFP.
Angka terbaru ini menbuat total kasus Covid-19 Iran jadi 4.199.537 sejak pandemi dimulai, dan jumlah kematian mencapai 94.603.
Baca juga: Setiap 2 Menit, 1 Orang Meninggal karena Covid-19 di Iran
Iran adalah negara Timur Tengah yang paling parah dilanda pandemi Covid-19.
Kasus virus corona di Iran melonjak sejak Juni, yang diperingatkan oleh para pejabat sebagai "gelombang kelima" akibat varian Delta yang sangat menular.
Teheran, ibu kota dengan populasi lebih dari 8 juta orang, menghadapi jumlah kematian, infeksi, dan rawat inap tertinggi, menurut Nader Tavakoli, wakil kepala satgas Covid-19 ibu kota.
Dia juga mengatakan kepada kantor berita ISNA, "Kita akan melihat kematian meningkat dalam beberapa hari mendatang".
"Kami tidak tahu kapan akan mencapai puncak gelombang kelima ini," lanjut Tavakoli, seraya menambahkan bahwa rumah sakit dan bangsal darurat Teheran semakin tertekan.
Iran menggantungkan harapannya pada vaksinasi untuk membantu krisis kesehatan ini, tetapi upaya inokulasi yang diluncurkan pada Februari berjalan lebih lambat dari yang direncanakan pemerintah.
Namun, Iran terganjal oleh sanksi AS yang mempersulit pengiriman uang ke luar negeri, sehingga berjuang keras mengimpor vaksin Covid-19 untuk 83 juta penduduknya.
Baca juga: Ebrahim Raisi Resmi Jadi Presiden Iran, Bersumpah Cabut Sanksi AS
Lebih dari 13 juta orang telah diberikan vaksin corona dosis pertama, tetapi baru 3,7 juta yang mendapat dosis kedua, kata Kemenkes Iran pada Senin.
Setengah lebih dari 448 kabupaten Iran termasuk Teheran saat ini terdaftar sebagai zona merah, tingkat risiko tertinggi pada skala kode warna negara itu, menurut Kemenkes.
Di zona merah, semua aktivitas komersial harus ditutup kecuali yang dianggap penting, seperti toko kelontong dan apotek.
Akan tetapi, mal dan toko ritel kecil di utara dan tengah Teheran masih beroperasi, menurut wartawan AFP.
Iran menghindari lockdown, dan sebaliknya menerapkan pembatasan sedikit demi sedikit seperti larangan perjalanan sementara dan penutupan bisnis.
Tindakan pembatasan tingkat tinggi terakhir Iran adalah pada akhir Juli, ketika pemerintah memerintahkan kantor-kantor pemerintahan dan bank-bank di Teheran serta provinsi Alborz di dekatnya tutup selama enam hari.
Baca juga: Lengser sebagai Presiden Iran, Hassan Rouhani Mengaku Pemerintah Tak Selalu Jujur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.