Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Iran Memburuk Lagi, Sehari Capai Rekor 40.000 Kasus

Kompas.com - 10/08/2021, 07:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Wabah Covid-19 di Iran memburuk lagi. Pada Senin (9/8/2021) tercatat 40.000 lebih kasus baru yang menjadi rekor harian, kata Kementerian Kesehatan.

Dalam 24 jam terakhir, 40.808 orang dinyatakan positif virus corona dan 588 meninggal, katanya dikutip dari AFP.

Angka terbaru ini menbuat total kasus Covid-19 Iran jadi 4.199.537 sejak pandemi dimulai, dan jumlah kematian mencapai 94.603.

Baca juga: Setiap 2 Menit, 1 Orang Meninggal karena Covid-19 di Iran

Iran adalah negara Timur Tengah yang paling parah dilanda pandemi Covid-19.

Kasus virus corona di Iran melonjak sejak Juni, yang diperingatkan oleh para pejabat sebagai "gelombang kelima" akibat varian Delta yang sangat menular.

Teheran, ibu kota dengan populasi lebih dari 8 juta orang, menghadapi jumlah kematian, infeksi, dan rawat inap tertinggi, menurut Nader Tavakoli, wakil kepala satgas Covid-19 ibu kota.

Dia juga mengatakan kepada kantor berita ISNA, "Kita akan melihat kematian meningkat dalam beberapa hari mendatang".

"Kami tidak tahu kapan akan mencapai puncak gelombang kelima ini," lanjut Tavakoli, seraya menambahkan bahwa rumah sakit dan bangsal darurat Teheran semakin tertekan.

Iran menggantungkan harapannya pada vaksinasi untuk membantu krisis kesehatan ini, tetapi upaya inokulasi yang diluncurkan pada Februari berjalan lebih lambat dari yang direncanakan pemerintah.

Namun, Iran terganjal oleh sanksi AS yang mempersulit pengiriman uang ke luar negeri, sehingga berjuang keras mengimpor vaksin Covid-19 untuk 83 juta penduduknya.

Baca juga: Ebrahim Raisi Resmi Jadi Presiden Iran, Bersumpah Cabut Sanksi AS

Lebih dari 13 juta orang telah diberikan vaksin corona dosis pertama, tetapi baru 3,7 juta yang mendapat dosis kedua, kata Kemenkes Iran pada Senin.

Setengah lebih dari 448 kabupaten Iran termasuk Teheran saat ini terdaftar sebagai zona merah, tingkat risiko tertinggi pada skala kode warna negara itu, menurut Kemenkes.

Di zona merah, semua aktivitas komersial harus ditutup kecuali yang dianggap penting, seperti toko kelontong dan apotek.

Akan tetapi, mal dan toko ritel kecil di utara dan tengah Teheran masih beroperasi, menurut wartawan AFP.

Iran menghindari lockdown, dan sebaliknya menerapkan pembatasan sedikit demi sedikit seperti larangan perjalanan sementara dan penutupan bisnis.

Tindakan pembatasan tingkat tinggi terakhir Iran adalah pada akhir Juli, ketika pemerintah memerintahkan kantor-kantor pemerintahan dan bank-bank di Teheran serta provinsi Alborz di dekatnya tutup selama enam hari.

Baca juga: Lengser sebagai Presiden Iran, Hassan Rouhani Mengaku Pemerintah Tak Selalu Jujur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com