Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara China Giring Pulang Kawanan Gajah yang Berkeliaran Ratusan Kilometer dari Habitatnya

Kompas.com - 05/08/2021, 17:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BEIJING, KOMPAS. com - Kawanan gajah China akhirnya dipandu pulang setelah 16 bulan mengembara jauh dari habitatnya di dekat perbatasan China dengan Thailand.

Satuan tugas para ahli dan petugas pemadam kebakaran kehutanan China menggunakan drone, kudapan gajah, dan sejumlah kendaraan untuk membujuk hewan-hewan raksasa itu kembali ke cagar mereka.

Baca juga: UNIK GLOBAL: Gajah Jebol Tembok Warga untuk Minta Makan | Pendidikan Seks Artis Indonesia

Insider pada Kamis (5/8/2021) melaporkan bahwa kawanan 14 gajah itu masih harus menempuh ratusan mil lagi untuk sampai ke rumahnya. Untuk menyelesaikan sisa perjalanannya, kawanan itu mungkin akan perlu waktu hingga berbulan-bulan.

Seluruh operasi ini dijalankan oleh hampir 40 petugas pemadam kebakaran kehutanan. Mereka yang mengawasi kawanan dengan drone saat para pelancong jumbo itu berjalan melewati hutan lebat dan desa, menurut laporan AFP pada Rabu (2/8/2021).

Ketika gajah memasuki daerah berpenduduk, gugus tugas akan memutus aliran listrik untuk mencegah hewan raksasa itu menyetrum diri mereka sendiri atau menyulut api.

Saat gajah lewat, petugas penyelamatan juga mengevakuasi warga dengan mengirim perintah agar semua orang tetap di dalam rumah. Petugas juga menaruh pisang dan makanan lain di sisi lain kota untuk membujuk gajah menyeberang.

Media global mulai memberi perhatian pada kawanan pengembara sekitar setahun yang lalu. Saat itu hewan-hewan itu mulai membuat kekacauan di tanah pertanian Yunnan dalam migrasi yang tampaknya tanpa tujuan ke timur laut.

Media China menyiapkan streaming langsung untuk melacak perjalanan mereka. Jutaan orang telah menonton untuk melihat kejenakaan hewan tersebut saat bepergian ratusan mil jauhnya, termasuk ulah mereka merampok peternakan, mengunjungi dealer mobil, dan tidur siang bergerombol di ladang.

Baca juga: Kisah Big Mary, Gajah yang Mati Tragis Digantung karena Bunuh Pawangnya

Sekarang dengan mereka berjalan pulang, petugas pemadam kebakaran dengan susah payah juga melacak gajah saat mereka tidur, ngemil, dan mencuri dalam perjalanan kembali ke barat daya.

Insider melaporkan, hampir setiap malam tim penyelamatan China ini tidur di kendaraan mereka atau di udara terbuka, kadang-kadang bermarkas di desa-desa.

AP pada Juni melaporkan bahwa pihak berwenang mengerahkan 410 personel darurat dan polisi, 14 drone, dan sejumlah kendaraan, dalam upaya awal mereka memantau gajah. Kawanan ini sempat memicu kekhawatiran karena mulai mendekati ibu kota provinsi Kunming, sebuah kota berpenduduk sekitar 6,6 juta.

Dengan kurang dari 50.000 gajah Asia yang tersisa di alam liar, makhluk ini mendapatkan perlindungan tingkat A, menurut media lokal.

Berbulan-bulan memantau pergerakan gajah-gajah ini, gugus tugas penyelamatan tampaknya memberi kesan lebih untuk mereka, meskipun dalam perjalanan kembali ke cagar alam.

Kepada AFP, petugas pemadam kebakaran menceritakan kisah-kisah tentang bagaimana hewan menggunakan cabang untuk menggaruk punggung satu sama lain dan menggali tanah, memakai lumpur sebagai tabir surya, dan bahkan membuat "topi matahari" darurat dari tanaman.

Namun di luar tingkah menggemaskannya, sejauh ini binatang-binatang besar itu telah menghancurkan ladang penduduk senilai lebih dari 1 juta dollar AS (Rp 14 miliar).

Kawanan itu juga bisa sangat berbahaya. Seekor gajah dalam perjalanan pulangnya sendiri karena terpisah dari kawanan, dilaporkan menginjak-injak seorang penduduk desa sampai mati pada Maret, kata Chen Mingyong, seorang ahli Universitas Yunnan dalam gugus tugas itu kepada AFP.

Baca juga: Pria di India Tewas Diinjak Gajah, Videonya Ditonton sampai 180.000 Kali

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com