Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yunani Dilanda Gelombang Panas Terburuk Sejak 1987, Picu Kebakaran Hutan Luas

Kompas.com - 03/08/2021, 08:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

ANTHENA, KOMPAS.com - Pemadam kebakaran Yunani menghadapi dua kebakaran hutan yang luas pada Senin (2/8/2021), saat dilanda gelombang panas terburuk dalam lebih dari tiga dekade.

Selama akhir pekan, kebakaran juga melanda Turki, Spanyol, dan Italia, selain Yunani, dengan para pakar memperingatkan adanya perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas terjadinya kebakaran.

Manurut Observatorium Nasional Athena mengutip citra satelit Uni Eropa mengungkapkan lebih dari 3.000 hektar kebun pinus dan zaitun terbakar pada Sabtu (31/7/2021) di dekat kota Patras, 200 km barat Athena.

Baca juga: Kebakaran 2 Hutan Besar di Yunani, Suhu Capai 45 Derajat Celsius

Pihak berwenang bergerak cepat untuk membantu kru pemadam kebakaran memadamkan kobaran api di pulau Rhodes dekat Turki.

"Kita menghadapi gelombang panas terburuk sejak 1987," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, seperti yang dilansir dari Channel News Asia (CNA) pada Selasa (3/8/2021).

Mitsotakis menambahkanbahwa pihak berwenang berusaha melakukan "segala hal yang mungkin" dapat mengatasi situasi kebakaran itu.

Setelah bertemu dengan pihak penyedia listrik, dia memperingatkan bahwa gelombang panas parah akan memberi tekanan terhadap jaringan listrik, dan meminta orang Yunani untuk membatasi konsumsi listrik mereka pada sore dan malam hari.

Baca juga: Kebakaran Hutan Landa AS, Biden Tegaskan Cegah Perubahan Iklim

Wakil Menteri Perlindungan Sipil Yunani Nikos Hardalias mengatakan bahwa ada 1.584 titik kebakaran di seluruh Yunani pada Juli, sedangkan ada 953 pada 2019, dan ada 116 titik kebakaran baru hanya dalam 24 jam terakhir, seperti yang dikutip dari CNA pada Selasa.

"Kita tidak lagi berbicara tentang perubahan iklim, tetapi tentang ancaman iklim," katanya kepada Star TV.

Layanan cuaca negara mengatakan kepada kantor berita ANA bahwa api di dekat kota Patras tidak sepenuhnya terkendali pada Senin (2/8/2021).

Para pejabat telah mengevakuasi 5 desa, kota tepi laut, dan 8 orang dirawat karena luka bakar dan masalah pernapasan.

Baca juga: Kebakaran Hutan Melanda Turki, Orang-orang Melarikan Diri dari Rumah

Bantuan untuk pulau Rhodes

Para pejabat optimis kebakaran di pulau Rhodes, dekat pantai Turki, dapat teratasi setelah lebih banyak pemadam kebakaran dan kru penyelamat dikerahkan semalaman.

"Rhodes jauh lebih baik dari pada kemarin," kata Gubernur Aegean Selatan George Hatzimarkos.

Dia menambahkan bahwa kobaran api telah mulai berkurang dan "hampir terkendali".

Para pejabat setempat menyebutkan lebih dari 100 pemadam kebakaran, dibantu 20 armada, 3 pesawat, 6 helikopter, dikirim ke pulau Rhodes pada Senin (2/8/2021) pagi waktu setemat dalam upaya memadamkan api kebakaran.

Baca juga: Korban Tewas akibat Kebakaran di Turki Capai 6 Orang

Puluhan petugas pemadam kebakaran dan 14 armada dijadwalkan tiba dari Athena pada Senin itu.

Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi daerah pusat di pulau yang dikenal sebagai "Lembah Kupu-kupu" yang populer di kalangan pejalan kaki dan turis, pada Minggu (1/8/2021).

Suhu antara 40-42 Celcius telah diperkirakan melanda pulau itu dalam beberapa hari mendatang, dengan gelombang panas diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Senin dan Selasa.

Di Turki, negara tetangga Yunani, disebutkan menderita kebakaran terburuk dalam setidaknya satu dekade, merenggut nyawa 8 orang, dan memaksa ratusan orang mengungsi di daerah selatan yang populer dengan turis.

Baca juga: Kebakaran Hutan Turki Hanguskan Tempat Wisata, 4.000 Turis Dievakuasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com