Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Juli dalam Sejarah: Jambore Pramuka Pertama di Dunia pada 1920

Kompas.com - 30/07/2021, 17:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

m - Jambore Dunia Pramuka Pertama diselenggarakan pada 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympia, London, Inggris.

Sekitar 8.000 orang Pandu dari 34 negara, ikut meramaikannya.

Kegiatan ini diselenggarakan di sebuah bangunan beratap kaca seluas 24.000 meter persegi.

Baca juga: Motto Gerakan Pramuka Beserta Fungsi dan Manfaatnya

Salah satu acara dalam kegiatan ini adalah pengakuan peserta yang hadir terhadap Robert Baden-Powell sebagai pendiri kepanduan pramuka.

Baden-Powell juga diakui sebagai pemimpin kepanduan dunia.

Pemilihan lokasi di Olympia, memungkinkan pandu untuk mendirikan kemah di ruangan beratap kaca, karena alasnya terdiri atas tanah.

Hanya saja, sekitar 5.000 pandu lainnya yang tidak dapat berkemah di dalam ruangan, terpaksa berkemah di Taman Rusa Lama di dekat Richmond.

Seluruh pandu dirotasi keluar dan masuk dari Olympia agar semua mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Sungai Thames yang sempat meluap dan membanjiri area perkemahan selama satu malam, menyebabkan dievakuasinya peserta ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Robert Baden Powell ditetapkan sebagai Bapak Pandu Dunia

Dalam rangka menghormati peran dari Baden-Powell sebagai pendiri Kepanduan, James E. West, Pimpinan Eksekutif Kepanduan AS, menyarankan bahwa Baden-Powell akan dianugerahi gelar "Great Indian Chief."

Namun, selama upacara berlangsung, ada inisiatif dari salah satu pandu muda yang berteriak "Hidup Bapak Pandu Dunia!"

Karena itulah, penganugerahan tersebut diganti namanya menjadi penganugerahan gelar Bapak Pandu Dunia.

Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari Jambore Dunia Pramuka Pertama ini, termasuk pengakuan dari peserta bahwa ruangan terlalu sempit untuk menampung seluruh pandu yang akan hadir.

Selain itu, disadari juga bahwa jambore merupakan sarana untuk mengembangkan semangat persaudaraan antara anak laki-laki dari berbagai negara dan berbagai aspek.

Baca juga: Mengapa Seragam Pramuka Berwarna Coklat?

Di antara ribuan Pandu, ada pula pameran hewan liar di Jambore ini, yang menambah keunikan.

Di antaranya ada seekor buaya dari Florida, anak buaya dari Jamaika, anak singa dari Rhodesia, monyet dari Afrika Selatan, dan seekor anak gajah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com