Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Jepang Catatkan 3.177 Kasus Covid-19 Baru, Rekor dalam 2 Hari Beruntun

Kompas.com - 28/07/2021, 21:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Ibu kota Jepang, Tokyo, disebut kembali menorehkan rekor negatif setelah mencatatkan 3.177 kasus Covid-19 baru.

Kenaikan dari 2.848 pada Selasa (27/7/2021) semakin menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan pelaksanaan Olimpiade Tokyo.

Infeksi yang meningkat juga menjadi catatan buruk bagi Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang tingkat dukungannya terus menurun jelang pemilu tahun ini.

Baca juga: Pemerintah Jepang Tolak Hentikan Olimpiade Tokyo meski Kasus Covid-19 Melonjak 149 Persen

Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura menyatakan, tiga gubernur prefektur dekat Tokyo akan mendesak pemerintah pusat mengumumkan status darurat di wilayah mereka.

Yasutoshi yang memimpin penanganan Covid-19 di Jepang menerangkan, kasus infeksi harian diperkirakan akan terus meningkat.

Peyebabnya adalah, pengetesan kembali dipercepat setelah pekan lalu publik "Negeri Sakura" memasuki musim liburan.

"Saya kira kami sudah memasuki peningkatan tajam, yang jelas sudah saya khawatirkan," kata Gubernur Prefektur Kanagawa Yuji Kuroiwa.

Selain Kanagawa, Prefektur Chiba dan Saitama juga melaporkan tren kenaikan kasus, dilansir Reuters via Channel News Asia Rabu (28/7/2021).

Saat ini, ibu kota Jepang tengah memasuki masa darurat virus corona, sementara tiga prefektur tetangganya menerapkan kebijakan yang lebih longgar.

Baca juga: Ibu Kota Jepang Dilanda Lonjakan Kasus Covid-19 Beberapa Hari Setelah Olimpiade Tokyo Dimulai

"Hati saya sakit"

Pada Rabu, panitia Olimpiade Tokyo melaporkan 16 kasus virus corona baru yang berkaitan dengan multievent tersebut.

Sejak 1 Juli, kasus virus yang pertama terdeteksi di Wuhan, China itu sudah mencapai 169 di kalangan atlet dan ofisial Olimpiade.

"Sebagai warga sekaligus panitia, hati saya sakit setiap mendengar ada kenaikan kasus," ujar juru bicara Masa Takaya dalam konferensi pers.

Takaya menekankan, panitia sudah menerapkan pembatasan ketat dari "bubble Olimpiade". Tetap saja, publik lokal takut virus itu bisa bocor dari kampung atlet.

Pada Selasa, PM Suga mengatakan pihaknya tidak memikirkan kemungkinan menghentikan Olimpiade Tokyo di tengah jalan.

Baca juga: Haiti: Permintaan Maaf Jaringan TV Korea Selatan “Tidak Cukup” soal Deskripsi Negara di Pembukaan Olimpiade

Oposisi senior Jun Azumi berujar, optimisme pemerintah dalam menangani pandemi bisa menjadi bumerang.

"Kecuali ada revisi terkait peninjauan pandemi, begitu Olimpiade selesai, maka bakal ada krisis nasional serius," kata Azumi.

Dikutip NHK, Azumi menuturkan krisis ini bisa berdampak lebih luas, ditandai dengan kolapsnya sistem kesehatan.

Banyak kalangan menyatakan, keputusan pemerintah meneruskan Olimpiade memberikan pesan membingungkan kepada publik.

Sebab di saat bersamaan, pemerintah meminta warga untuk berdiam di rumah dan menghindari harus berada di tempat umum.

"Risiko menginfeksi individu begitu tinggi. Virus ini bahkan menghantam layanan kesehatan umum secara parah," kata Profesor Koji Wada selaku penasihat kesehatan Jepang.

Baca juga: Atlet Anggar Ini Dilamar Pelatihnya meski Kalah di Olimpiade Tokyo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com