Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Lanjutan Asal-usul Covid-19 Ditolak China, Ini Tanggapan WHO

Kompas.com - 23/07/2021, 19:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua negara bekerja sama untuk menyelidiki asal-usul Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan WHO pada Jumat (23/7/2021), sehari setelah China menolak rencana organisasi tersebut melakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium dan pasar di sana.

Baca juga: Polemik Asal-usul Covid-19: China Tolak WHO Kembali Selidiki Wuhan

Melansir Reuters, kasus Covid-19 pertama terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.

Sejak saat itu, “Negeri Panda” selalu menolak teori bahwa virus corona bocor dari salah satu laboratoriumnya.

WHO diizinkan melakukan penyelidikan di China awal tahun ini. Setelah itu, tepatnya bulan ini, WHO mengusulkan tindak lanjut dari penyelidikan sebelumnya di China.

Baca juga: China Tolak Rencana WHO untuk Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Tahap Kedua

Namun, usulan tersebut ditolak oleh Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China Zeng Yixin pada Kamis (22/7/2021).

Menanggapi penolakan dari China tersebut, Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, penyelidikan tersebut sama sekali tidak bermotif politik atau mencari kesalahan.

"Pada dasarnya ini adalah persyaratan yang kita semua harus coba untuk memahami bagaimana patogen masuk ke populasi manusia,” kata Jasarevic di Jenewa, Swiss.

Baca juga: China Kecam WHO Arogan karena Akan Selidiki Lab Wuhan Terkait Asal-usul Covid-19

“Dalam hal ini, negara-negara benar-benar memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dan bekerja dengan WHO dalam semangat kemitraan,” sambung Jasarevic.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berujar, penyelidikan asal-usul Covid-19 terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di Wuhan.

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS), dan beberapa ilmuwan menuntut penyelidikan lebih lanjut, terutama ke Institut Virologi Wuhan.

Baca juga: WHO: Dunia Masuk “Tahap Awal Gelombang Lainnya” dari Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com