Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Parahnya Banjir di China, Arus Deras Terjang Mobil hingga Rendam Subway

Kompas.com - 21/07/2021, 18:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Video di media sosial menunjukkan mobil dan stasiun kereta bawah tanah terendam di provinsi Henan tengah China pada Selasa (20/7/2021), setelah hujan lebat menyebabkan banjir di beberapa kota.

Henan, provinsi terbesar ketiga di China, yang merupakan rumah bagi sekitar 94 juta orang, telah dilanda badai hujan yang tidak biasa sejak akhir pekan, menurut Reuters.

Baca juga: Diguyur Hujan Terlebat dalam 1.000 Tahun Terakhir, China Tengah Banjir Bandang

Pada Selasa (20/7/2021), curah hujan menyebabkan tepian sungai-sungai besar meluap, mengakibatkan air banjir deras mengalir melalui jalan-jalan di sejumlah kota.

Di Zhengzhou, ibu kota provinsi yang terletak di tepi Sungai Kuning, rekaman video menunjukkan komuter kereta bawah tanah terendam air banjir keruh hingga melebihi pinggang.

Curah hujan ekstrem yang mengguyur Zhengzhou, memaksa kota menghentikan semua layanan kereta bawah tanah, menurut laporan Reuters.

Menurut NBC News, Departemen Pemadam Kebakaran Henan mengatakan setidaknya satu orang telah diselamatkan dari jalur kereta api saat departemen tersebut bekerja untuk membebaskan orang lain.

Di seluruh Zhengzhou dan di kota Barat Daya Ruzhou, video menunjukkan aliran air yang mengalir melalui jalan-jalan dan mobil-mobil terendam seluruhnya.

Satu video menunjukkan seorang pria yang terperangkap di dalam kendaraannya ketika gelombang air banjir berlumpur mulai merendam seluruh jalan.

Baca juga: 12 Orang Tewas di Kereta Bawah Tanah China yang Terendam Banjir Setelah Hujan Deras

Rekaman lain menunjukkan arus deras secara dramatis menyeret mobil-mobil sebelum benar-benar tertutup air banjir seluruhnya.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs web pemerintah daerah Zhengzhou, kota itu memperingatkan bahwa "situasi pengendalian banjir sangat suram."

Pemerintah kota itu menambahkan bahwa risiko bencana "sangat tinggi," mengutip NBC News.

Dalam pernyataan terpisah yang diterbitkan di akun WeChat resmi pemerintah, para pejabat memperingatkan warga untuk tinggal di rumah atau di tempat yang aman dan tetap waspada.

Pada hari Selasa, lebih dari 10.000 penduduk provinsi Henan dipindahkan ke tempat penampungan, menurut Associated Press.

Wang Guirong, seorang manajer restoran berusia 56 tahun, mengatakan jumlah curah hujan di Zhengzhou sangat mengejutkan.

"Saya telah tinggal di Zhengzhou sepanjang hidup saya dan belum pernah melihat badai hujan deras seperti hari ini," kata Wang melansir Newsweek.

Baca juga: Video Dahsyatnya Banjir Eropa: Mobil Hanyut, 183 Orang Tewas, Ribuan Hilang

Hujan berlangsung sejak Sabtu (17/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021), dengan curah hujan mencapai dua hingga sembilan inchi, menurut laporan Reuters.

Hujan diperkirakan akan berhenti pada Kamis (22/7/2021), tetapi banyak yang khawatir bahwa banjir akan terus menyebabkan kerusakan besar.

Ada juga kekhawatiran bahwa air banjir dapat mengancam tempat-tempat bersejarah, termasuk Gua Longmen, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO yang menampilkan patung-patung Buddha kuno di dekat kota Luoyang.

Provinsi Henan juga merupakan rumah bagi Kuil Shaolin dan banyak situs budaya lainnya dan berfungsi sebagai basis utama untuk industri dan pertanian.

Hingga Selasa sore (20/7/2021), tidak segera jelas apakah ada kematian atau cedera besar yang terkait dengan banjir.

Namun Newsweek melaporkan video yang beredar online tampaknya menunjukkan orang-orang berusaha membebaskan individu dari air yang bergerak cepat.

Baca juga: Korban Tewas Banjir Bandang Eropa Capai 183 Jiwa, Ratusan Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com