Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kisah Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Enggan Ambil Hak Paten Penuh agar Harganya Murah

Kompas.com - 18/07/2021, 20:21 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Dame Sarah Gilbert, salah satu ilmuwan di balik terciptanya vaksin AstraZeneca, mengaku enggan mengambil penuh hak paten agar harga vaksin Covid-19 ciptaannya bisa murah.

"Saya ingin buang jauh-jauh gagasan itu (mengambil hak paten penuh), agar kita bisa berbagi kekayaan intelektual dan siapa pun bisa membuat vaksin mereka sendiri," ujar wanita berusia 59 tahun itu ke parlemen Inggris, dikutip dari Reuters, 11 Maret 2021.

Kala itu sedang ada pembahasan tentang siapa pemegang hak paten vaksin Covid-19 nantinya.

Baca juga: Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Dapat Standing Ovation di Wimbledon 2021

Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) yang mendukung lebih banyak produksi untuk negara-negara miskin, juga sepakat dengan Prof Gilbert.

"Bukan kekayaan intelektual tunggal yang bisa membuat produk (vaksin) ini," ujar Presiden DCVMN, Sai Prasad, yang juga petinggi di produsen vaksin India, Bharat Biotech.

Sejalan dengan pemikiran Sarah Gilbert, AstraZeneca pun meneken persetujuan dengan Oxford untuk tidak mengambil profit dari vaksin corona buatan mereka.

"Tudingan bahwa kami menjual ke negara lain untuk menghasilkan lebih banyak uang tidak benar, karena kami tidak mengambil profit di mana-mana," ungkap CEO AstraZeneca, Pascal Soriot, dikutip dari Health Policy 28 Januari 2021.

"Itu kesepakatan yang kami miliki dengan Universitas Oxford."

AstraZeneca menyatakan, mereka baru akan menentukan harga setelah pandemi Covid-19 usai, menurut keterangan juru bicaranya kepada Kaiser Health News, 25 Agustus 2020.

"(Kami) berkomitmen memastikan akses yang adil, secara global," ujarnya.

Keputusan ini berdampak pada harga vaksin AstraZeneca yang lebih murah dari kompetitor mereka.

Mengutip artikel Kompas.com pada 12 Desember 2020, berikut adalah perbandingan kisaran harga-harga vaksin virus corona per dosis yang kini telah digunakan.

  • Oxford-AstraZeneca: Rp 56.000 per dosis
  • Johnson & Johnson dan Sputnik V: Rp 141.000
  • Sinovac: Rp 200.000 per dosis
  • Novavax: Rp 226.000 per dosis
  • Pfizer-BioNTech: Rp 283.000 per dosis
  • Moderna: Rp 526.000 per dosis

Baca juga: Kesuriteladanan Sarah Gilbert, Ilmuwan Vaksin AstraZeneca

Meski yang termurah, efikasi atau kemanjuran vaksin AstraZeneca cukup tinggi, termasuk mencegah infeksi Covid-19 varian Delta hingga 92 persen.

Lebih dari 600 juta dosis vaksin AstraZeneca telah dipasok ke 170 negara di seluruh dunia, termasuk 100 negara lebih yang tergabung dalam COVAX.

Publik pun memberi apresiasi atas hasil kerja keras Sarah Gilbert. Jelang laga pembuka turnamen tenis akbar Wimbledon 2021 di Inggris, ia mendapat standing ovation meriah dari para penonton.

Gilbert termasuk di antara sejumlah "individu inspiratif" yang diundang untuk menonton pertandingan hari pertama di zona kerajaan Inggris.

Sekilas tentang Sarah Gilbert

Dame Sarah Gilbert, salah satu ilmuwan pencipta vaksin AstraZeneca, mendapat standing ovation di ajang Wimbledon 2021, Senin (28/6/2021).YOUTUBE MOJO STORY Dame Sarah Gilbert, salah satu ilmuwan pencipta vaksin AstraZeneca, mendapat standing ovation di ajang Wimbledon 2021, Senin (28/6/2021).
Ibu tiga anak tersebut lahir di Kettering, Northamptonshire, Inggris, pada April 1962.

Ayahnya adalah pekerja di perusahaan sepatu, sementara ibunya guru bahasa Inggris dan anggota opera amatir lokal.

Sarah Gilbert mengenyam pendidikan sampai jenjang doktoral di University of Hull Inggris, kemudian mempelajari manipulasi ragi pembuatan bir, lalu beralih kerja ke bisang kesehatan manusia.

BBC menuliskan, Gilbert tidak pernah berniat terjun ke dunia spesialis vaksin.

Ia tidak sana berkecimpung di bidang tersebut setelah pertengahan 1990-an bekerja di Universitas Oxford meneliti genetik malaria, dan berlanjut mengerjakan vaksin penyakit tersebut.

Sarah Gilbert tidak sendirian menciptakan vaksin AstraZeneca. Ia bekerja dengan para ilmuwan lain termasuk koleganya di Oxford, Catherine Green.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka berbagi tugas. Sarah Gilbert memimpin tim pengembangan awal, sedangkan Catherine Green mengurusi produksi batch pertama untuk uji klinis.

The Guardian mewartakan, duet Gilbert-Green juga menelurkan buku berjudul Vaxxers yang mengisahkan lika-liku pembuatan vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca.

Baca juga: Profil Dame Sarah Gilbert, Ilmuwan di Balik Vaksin AstraZeneca-Oxford

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

China Angkat Suara soal Perintah Penangkapan Putin dari ICC

China Angkat Suara soal Perintah Penangkapan Putin dari ICC

Global
Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Internasional
Raja Salman Undang Presiden Iran Kunjungi Arab Saudi, Disambut dengan Baik

Raja Salman Undang Presiden Iran Kunjungi Arab Saudi, Disambut dengan Baik

Global
NYPD Sudah Siap jika New York Rusuh Usai Trump Ditangkap

NYPD Sudah Siap jika New York Rusuh Usai Trump Ditangkap

Global
Makin Panas, Kim Jong Un Perintahkan Korea Utara Siap Luncurkan Serangan Nuklir Kapan Pun

Makin Panas, Kim Jong Un Perintahkan Korea Utara Siap Luncurkan Serangan Nuklir Kapan Pun

Global
Xi Jinping Akan Temui Putin di Rusia, Ukraina Cemas

Xi Jinping Akan Temui Putin di Rusia, Ukraina Cemas

Global
Konselor Derek Chollet Sambangi Indonesia, Ini Sederet Agendanya

Konselor Derek Chollet Sambangi Indonesia, Ini Sederet Agendanya

Global
Perseteruan Politik Anwar Ibrahim dan Mahathir Masuki Babak Terbaru

Perseteruan Politik Anwar Ibrahim dan Mahathir Masuki Babak Terbaru

Global
Taliban Perintahkan Pejabat Afghanistan Pecat Anak Laki-laki yang Dipekerjakan di Pemerintah

Taliban Perintahkan Pejabat Afghanistan Pecat Anak Laki-laki yang Dipekerjakan di Pemerintah

Global
Penyelidik Korupsi Tingkat Tinggi di Afrika Selatan Tewas Ditembak

Penyelidik Korupsi Tingkat Tinggi di Afrika Selatan Tewas Ditembak

Global
Kolombia Tangguhkan Gencatan Senjata dengan Kartel Narkoba

Kolombia Tangguhkan Gencatan Senjata dengan Kartel Narkoba

Global
Menteri 40 Negara Segera Bertemu Setelah ICC Perintahkan Penangkapan Putin

Menteri 40 Negara Segera Bertemu Setelah ICC Perintahkan Penangkapan Putin

Global
Rangkuman Hari Ke-389 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Kunjungi Mariupol, Rusia Sambut Baik Kesediaan China

Rangkuman Hari Ke-389 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Kunjungi Mariupol, Rusia Sambut Baik Kesediaan China

Global
Ukraina Ungkap 5 Cara Rusia Pindahkan Anak-anak secara Ilegal

Ukraina Ungkap 5 Cara Rusia Pindahkan Anak-anak secara Ilegal

Global
Kata Pengamat soal Konsekuensi Surat Perintah Penangkapan Putin

Kata Pengamat soal Konsekuensi Surat Perintah Penangkapan Putin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+