Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Klaster Covid-19 Karaoke Plus-plus Singapura, Pria Ini Panik Bagaimana Beri Tahu Istri

Kompas.com - 17/07/2021, 05:15 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Seorang suami di Singapura panik tidak menentu setelah menerima SMS (pesan pendek) dari Kementerian Kesehatan (MOH).

SMS MOH meminta pria itu untuk memonitor kondisi kesehatannya dan mengurangi interaksi sosial selama dua mingu ke depan.

Penyebabnya, dia mengunjungi gerai karaoke atau kerap disebut KTV yang dikunjungi oleh pramuria yang terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Singapura: Muncul Klaster Baru di Karaoke Plus-plus

Kementerian juga meminta yang bersangkutan untuk mengetes status Covid-19 dirinya apakah positif atau negatif.

Namun kepanikan pria itu malahan bukan karena takut terpapar virus corona.

Lianhe Wanbao mewartawakan Kamis (15/07/2021), pria yang tidak dsebutkan identitasnya itu panik bagaimana dia harus memberi tahu istrinya.

Rupanya, yang bersangkutan  memberitahu istrinya bahwa dia harus kerja lembur sehingga akan pulang malam.

Padahal sesungguhnya dia sedang berada di Supreme KTV, karaoke plus-plus yang terletak di surga belanja Orchard Road tepatnya di pusat perbelanjaan Far East.

“Kalau seperti begini, bagaimana saya menjelaskan ke dia (istri)? Saya memberitahunya saya sedang di kantor kerja lembur” tulis pria itu.

Baca juga: Klaster Karaoke Plus-plus Meledak, Singapura Kembali Batasi Jumlah Warga Bersantap

Tidak diketahui lebih lanjut bagaimanakah pria yang bersangkutan menjelaskan kunjungannya ke karaoke plus-plus kepada si istri.

Pihak Supreme KTV sendiri membenarkan bahwa salah satu pramuria yang berada di lokasi karaokenya terjangkit Covid-19.

Namun, manajer KTV yang bernama Li membantah keras bahwa pramuria itu adalah salah satu karyawannya.

Li mengatakan pramuria tersebut merupakan salah satu pelanggan yang kebetulan sedang berkunjung ke Supreme KTV.

“Pramuria berpindah-pindah lokasi. Apakah dia terinfeksi di tempat saya, itu belum pasti.”

Li melanjutkan dia sangat cemas dengan kemunculan klaster karaoke plus-plus ini terutama menyangkut masa depan bisnis karaokenya.

Baca juga: Setelah Klaster Karaoke, Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak Drastis

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

Global
Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Global
Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Internasional
Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Global
Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Global
Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Global
Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Global
Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Global
PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

Global
Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Global
Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Global
Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Global
Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Global
Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com