Menurut Dr Pandu, tidak tertutup kemungkinan "stupidity" atau kebodohan ini juga terjadi di kalangan akademik.
"Kita itu ingin keajaiban, sampai mau dibohongi atau mau dibujuk untuk menggunakan obat cacing sebagai obat Covid-19, ini termasuk pejabat pemerintah yang mudah dibohongi dan malah meng-endorse obat cacing ini. Itu kan stupidity," tutur Dr Pandu.
Baca juga: Euro 2020 Berisiko Jadi Penyebar Super Varian Baru Covid-19
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia, Profesor Wiku Adisasmito menanggapi istilah "herd stupidity" tersebut kepada ABC Indonesia.
"Kita perlu bersatu untuk melawan Covid-19," tegas Profesor Wiku.
"Kalau pun ada yang dinilai stupid, siapa yang dinilai pintar dalam menanganinya?" ujarnya.
Profesor Wiku mengatakan pemerintah Indonesia telah melakukan yang terbaik dan bertanggung jawab atas situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Gusman mengatakan istilah "herd stupidity" sebenarnya sedikit "jahat", namun di satu sisi ia setuju.
"Setuju enggak setuju, tapi setujunya mungkin karena beberapa kalangan memang sudah bebal," ujarnya.
"Tapi untuk beberapa kalangan yang tidak percaya dengan Covid-19 gara-gara ekonomi terdesak, saya juga tidak bisa menyalahkan mereka."
Kini telah kehilangan sang ayah, Gusman berharap agar orang-orang tidak langsung menyebarkan informasi yang belum tentu benar.
"Ketika ada informasi sampai, jangan ditelan bulat-bulat, jangan serta merta diyakini, jika itu adalah kebenaran yang mutlak, harus dicari beberapa sumber," ujarnya.
"Tapi, kalau memang malas buat mencari apakah info itu benar atau tidak, ya sudah jangan langsung diyakini atau disebarkan dulu," ungkapnya.
"Simpan buat diri sendiri dulu saja," pungkasnya.
Baca juga: Demi Libur Sekolah, Para Murid di Inggris Gunakan Trik untuk dapat Hasil Positif Palsu Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.