Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkalan Bagram: Kunci Operasi AS dan Sekutunya di Afghanistan

Kompas.com - 02/07/2021, 16:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, Pangkalan Bagram di Afghanistan menjadi landasan pasukan asing dalam memerangi pemberontak maupun simbol kebrutalan perang saudara.

Berlokasi 50 km dari Kabul, pangkalan ini tidak hanya memegang peranan vital keamanan ibu kota Afghanistan.

Landasan udara tersebut juga menjadi lokasi strategis dalam menggelar operasi militer di sebagian besar wilayah utara.

Baca juga: AS dan Sekutunya Sudah Tinggalkan Pangkalan Bagram di Afghanistan

Pangkalan udara itu awalnya dibangun AS bagi Afghanistan untuk menahan Uni Soviet pada Perang Dingin 1950-an.

Sejak pembangunannya, tempat itu sudah beberapa kali berganti pemilik, dalam konflik yang mengguncang Afghanistan.

Bagram sempat dikuasai oleh Soviet saat invasi 1979. Pemerintah "Negeri Beruang Merah" kemudian memperluasnya.

Setelah Soviet mundur, landasan itu dikuasai mujahidin yang merebutnya dari pemerintah bentukan Moskwa dalam perang saudara.

Pada satu titik, Taliban sempat menguasai ujung landasan pacu sepanjang tiga km, dan oposisi Aliansi Utara di sisi satunya.

Pangkalan Bagram akhirnya jatuh ke tangan Taliban sepenuhnya, setelah mereka berkuasa pada pertengahan 1990-an.

Baca juga: Senat Ungkap Praktik Penyiksaan CIA, Amerika Tutup Fasilitas Tahanan di Bagram

Menyusul serangan 11 September 2001 (9/11), AS melakukan penyerangan terhadap Al Qaeda dan merebut Bagram.

Sejak saat itu selama 20 tahun, Washington dan sekutunya menggunakan Bagram untuk mendukung suplai logistik pasukan maupun melancarkan serangan udara.

Dilansir AFP Jumat (2/7/2021), sejumlah presiden mulai dari George W Bush, Barack Obama, hingga yang terakhir Donald Trump pernah berkunjung.

Selain menjadi markas AS dan sekutunya, Bagram juga menjadi penjara, dan menuai kontroversi karena perlakuan pasukan asing terhadap tahanan.

Baca juga: Taliban Serang Pangkalan AU Bagram, 4 Prajurit AS Tewas

Pangkalan tersebut dilaporkan mempunyai bioskop, kolam renang, hingga restoran cepat saji seperti Burger King.

Pada Kamis (1/7/2021), sumber internal Washington mengungkapkan aliansi Barat sudah meninggalkan Bagram.

Pejabat anonim itu tidak menyebutkan kapan AS dan sekutunya hengkang, maupun apakah pangkalan itu sudah diserahkan ke pemerintah Afghanistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com