Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Pentagon Dipenjara 23 Tahun karena Bocorkan Info Rahasia ke Hezbollah

Kompas.com - 25/06/2021, 06:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penerjemah di Pentagon pada Rabu (23/6/2021) dijatuhi hukuman 23 tahun penjara, karena membocorkan info rahasia ke seseorang di Irak yang terkait dengan Hezbollah

Maria Thompson (62), nama staf itu, memberikan nama-nama informan Amerika Serikat (AS) di Irak kepada seseorang yang terkait dengan gerakan Syiah Lebanon tersebut.

Ia mengaku mengirim informasi rahasia kepada seorang warga negara Lebanon, dengan harapan akan diteruskan ke Hezbollah, kelompok yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Washington.

Baca juga: Pentagon Nyatakan Rekaman UFO di Sekitar Kapal Perang Angkatan Laut AS Asli

"Hukuman Thompson mencerminkan keseriusan pelanggarannya terhadap kepercayaan rakyat Amerika, sumber manusia yang dia bahayakan dan pasukan yang bekerja bersamanya sebagai teman dan kolega," kata John Demers, kepala Divisi Keamanan Nasional Kementerian Kehakiman, dikutip dari AFP.

Menurut dokumen pengadilan, Thompson bekerja sebagai penerjemah di pangkalan militer asing.

Pada 2017 di aplikasi video dia memulai relasi dengan pria yang bilang terkait dengan Hezbollah di Lebanon.

"Seiring waktu, Thompson mengembangkan minat romantis pada rekan konspiratornya," kata Kementerian Kehakiman dikutip dari AFP.

Baca juga: Pendiri Hezbollah Meninggal karena Covid-19

Thompson lalu ditugaskan ke pasukan khusus Amerika di Arbil, ibu kota Kurdistan Irak, pada Desember 2019.

Unit tersebut kemudian memulai serangan terhadap milisi pro-Iran, yang berakhir 3 Januari 2020 dengan kematian Jenderal Qassem Soleimani.

Tak lama setelah itu, kontak Thompson meminta informasi tentang para agen yang dicurigai telah membantu Amerika Serikat.

Dia memberinya data tentang beberapa informan AS, termasuk nama asli setidaknya delapan orang yang diakses melalui berkas anggota, dan informasi tentang taktik militer AS.

Thompson ditangkap oleh otoritas federal bulan berikutnya pada akhir Februari 2020.

Baca juga: Pentagon: AS Tarik Sistem Pertahanan Rudal dari Arab Saudi dan Negara-negara Timur Tengah Lainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com