KOMPAS.com - Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, buron selama bertahun-tahun lamanya. Tak ada jejak. Hanya ada dugaan lokasi di mana dia berada.
Tapi, pasukan elite AS Delta Force berhasil menunjukkan tajinya dalam sebuah operasi. Setelah mengendus keberadaannya, pasukan khusus ini langsung terjun dalam aksi penangkapan.
Bagaimana kisah penangkapan ini?
Baca juga: [Cerita Dunia] Setahun Kematian Abu Bakar Al Baghdadi, Bagaimana Nasib ISIS?
Delta Force memang terdiri dari orang-orang pilihan kemiliteran AS. Ditugaskan khusus untuk mengatasi aksi terorisme, pembebasan sandera, dan memburu para buronan kelas kakap.
Sejak tahun 1970-an, Delta Force terlibat dalam misi-misi penting di seluruh dunia, termasuk dalam perburuan Baghdadi yang terjadi pada 2019.
Misi ini berada pada kelasnya sendiri. Keberhasilan pasukan khusus AS diapresiasi langsung Presiden AS Donald Trump lewat konferensi pers, mengingat pentingnya buronannya.
Baca juga: Irak Beberkan Peran Mereka dalam Tewasnya Pemimpin ISIS Baghdadi
Kisah penyerbuan ini berawal dari laporan intelijen tentang keberadaan Baghdadi dari milisi Kurdi.
Personel militer AS dan anjing pelacak militer diterbangkan dengan delapan helikopter ke lokasi serangan di Idlib, Suriah. Jet tempur dan kapal perang AS juga turut terlibat.
Penyerbuan ini bahkan ditonton langsung Trump bersama jajarannya di Gedung Putih, tepatnya di Situation Room.
Baca juga: Terungkap, Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikhianati karena Si Informan Dendam
Saat mendekati lokasi, helikopter AS memang sempat ditembaki dari darat. Tapi Delta Force berhasil selamat.
Di dekat rumah Baghdadi, terjadi kekhawatiran kalau rumah buronan teroris kakap ini dipasangi ranjau. Akhirnya, dipakailah opsi menjebol tembok dengan bom.
Di dalam rumah, sejumlah anggota ISIS pun langsung ditangkap, sementara anak-anak kecil diselamatkan.
Baca juga: Erdogan: Turki Tangkap Istri Pemimpin ISIS Baghdadi, tapi Tak Berkoar-koar Seperti AS
Tapi buronan yang dicari, yakni Baghdadi, tak ada di rumah dan diduga kabur ke tanah lapang di kompleks perumahan, tepatnya dekat sebuah terowongan.
Baghdadi lantas memaksa masuk terowongan bersama ketiga anaknya yang masih kecil. Pasukan Delta Force menyerukan Baghdadi untuk segera menyerah dan menyerahkan diri.
Tapi tentu saja pimpinan ISIS kelahiran 1971 ini menolak. Anjing pelacak pun dilepaskan pasukan AS.
Baca juga: Trump Temui Anjing yang Kejar Pemimpin ISIS Baghdadi
Trump, menyebut Baghdadi sempat "merengek, menangis, dan berteriak" saat anjing pelacak Delta Force dilepas.
Situasi makin tak terduga. Baghdadi yang terpojok memilih meledakkan dirinya sendiri--ditemani anaknya.
Tembok terowongan runtuh, menandakan kematian pimpinan organisasi teroris ini.
Baca juga: KALEIDOSKOP 2019: Kematian Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi
Tubuh Baghdadi yang hancur, dipastikan dalam tes DNA untuk memastikan identitasnya. Dalam 15 menit, Delta Force mengonfirmasi bahwa itu benar-benar jenazah Baghdadi.
Tewasnya Baghdadi membuka peluang bagi Delta Force untuk menyisir lokasi. Mereka menemukan data sensitif soal ISIS, seperti lokasi dan rencana ke depannya.
Dalam operasi ini, tak ada pasukan Delta Force yang terluka. Hanya anjing militer mereka yang mengalami cedera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.