Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirinya Berpotensi Kuat Dilengserkan, PM Israel Khawatir Masa Depan Negaranya

Kompas.com - 13/06/2021, 16:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Hill

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkhawatirkan masa depan negaranya, setelah dia berpotensi kuat dilengserkan.

Knesset, nama resmi Parlemen Israel, akan mengadakan pemungutan suara mosi tidak percaya yang diajukan oposisi pada Minggu (13/6/2021).

Masa kekuasaan Netanyahu yang berlangsung selama 12 tahun bakal berakhir, setelah oposisi mengumumkan sepakat membentuk pemerintahan.

Baca juga: Akhir Pekan Ini, Nasib PM Israel Benjamin Netanyahu Ditentukan

Dalam wawancara dengan Channel 20 dikutip Associated Press, dia mengaku merupakan korban dai "konspirasi oknum negara".

"Mereka mencabut yang baik sampai ke akar-akarnya dan menggantinya dengan yang buruk. Saya takut dengan masa depan negara ini," kata dia.

AP mencatat, bahasa ini sering dipergunakan Benjamin Netanyahu untuk mendeskripsikan ancaman yang diterimanya, baik besar maupun kecil.

Pada akhir Mei, oposisi mengumumkan sepakat membentuk kabinet demi menghindari pemilihan lain di masa depan.

Diwartakan The Hill Kamis (10/6/2021), "Negeri Zionis" sudah menggelar setidaknya empat pemilu dalam dua tahun terakhir.

Segera setelah pengumuman tersebut muncul, PM Israel yang akrab disapa Bibi itu merilis pernyataan keras.

Baca juga: Ada Partai Arab Bersatu di Balik Jatuhnya PM Israel Netanyahu

Dia menuding mantan sekutu yang kini menentangnya, Naftali Bennett, telah melakukan "penipuan terbesar selama seabad terakhir".

Bennett, pemimpin Partai Yamina, merupakan pihak yang sepakat berkoalisi dengan tokoh oposisi utama, Yair Lapid.

Dalam bahasa Ibrani, Netanyahu yang adalah pemimpin sayap kanan mengeklaim dirinya sah dipilih dua juta rakyat Israel.

Dia kemudian Bennett, mantan menteri di kabinetnya, sudah memberikan banyak janji kosong kepada publik.

Baca juga: PM Israel Klaim Mereka Berhasil Membuat Hamas Mundur Bertahun-tahun di Gaza

"Jika publik tahu kebenarannya, mereka tentu tidak akan memilihmu lagi. Yang dia pedulikan hanyalah menjadi perdana menteri," kata dia.

Jika benar-benar lengser, PM Israel berusia 71 tahun tersebut harus mempersiapkan diri menghadapi sidang.

Pada 2019, pemimpin Partai Likud tersebut dituduh melakukan penyuapan, penipuan, dan penyalahgunaan wewenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com