Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Kontroversi Macron: Dari Hina Agama sampai Lindungi Pemerkosa

Kompas.com - 09/06/2021, 09:58 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Lahir dengan nama Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron pada 21 Desember 1977, pria yang menjabat sebagai presiden Perancis ini punya karier politik yang moncer.

Macron, yang dulunya pernah jadi bankir investor Perancis, pada 2014 melesat menjadi Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital di era Presiden Francois Hollande.

Pada Pilpres Perancis 2017, Macron, yang saat itu masih berusia 39 tahun, berhasil memenangkan pemilu.

Menjadikannya presiden termuda dalam sejarah "Negeri Anggur".

Baca juga: Ditampar saat Tur Nasional, Begini Reaksi Presiden Perancis

Tapi, Macron seolah dilahirkan untuk menjadi kontroversi. Pria yang juga menjadi ex-officio Pangeran Andorra ini berkali-kali menggegerkan dunia.

Sikap dan pernyataannya kadang amat kontroversial. Kritikan pedas pun tak henti-hentinya datang.

Mulutmu, harimaumu. Inilah beberapa ucapan "legendaris" Macron yang membuatnya tak hanya masuk dalam jajaran presiden termuda, tapi juga berpotensi masuk dalam jajaran presiden paling kontroversial.

Baca juga: Piagam Ekstremis Besutan Presiden Perancis Ditolak 3 Kelompok Muslim

Pendapat tentang karikatur Nabi Muhammad

Macron sempat memberi komentar pasca-guru sejarah di Perancis dipenggal karena menampilkan karikatur Nabi Muhammad.

Dalam Islam, memuat gambar nabi memang dilarang. Tapi toh Macron menyatakan bahwa guru itu sedang "mengajarkan kebebasan berekspresi dan kepercayaan."

Boikot produk asal Perancis pun merebak menyusul ucapan kontroversial Macron ini.

Baca juga: Guru Dipenggal karena Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Ini Kata Presiden Perancis

Rencana reformasi Islam

Oknum yang mengatasnamakan Islam, sejak 2012, sering lakukan aksi penyerangan. Inilah yang membuat Macron menyerukan akan mereformasi praktik Islam di Perancis.

Dana komunitas Muslim akan dibatasi, 50 asosialsi muslim di Perancis juga akan dibubarkan.

Karena Islam adalah agama kedua terbesar di Perancis, tak ayal rencana ini memicu banyak kritik.

Baca juga: Dianggap Menghina Islam, Presiden Perancis Dikecam Umat Kristen di Arab

Sebut Islam berada dalam krisis

"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini, kami tidak hanya melihat ini di negara kami," ucap Macron.

Ucapan ini langsung menuai kritik. Apalagi, Macron juga mengumumkan untuk mengutamakan nilai sekuler di Perancis.

Orang bebas memeluk agama, tapi nilai agama di sekolah dan publik akan dilarang, demi melindungi dari apa yang disebut Macron sebagai "radikalisme Islam".

Baca juga: Coba Redakan Ketegangan Muslim, Ini yang Presiden Perancis Katakan

Dianggap lindungi pemerkosa

Macron sempat mengangkat Menteri Dalam Negeri Geral Darmanin, yang dituduh pernah memperkosa seorang hakim.

Korban pemerkosaan pun turut bersuara. Darmanin jelas membantahnya. Protes aktivis feminis menyeruak dimana-mana.

Sementara Macron, tetap santai, tak bersuara. Meski kepercayaan publik terhadapnya meredup seketika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com