Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Covid-19 Diduga Muncul di Nepal, Lebih Berbahaya dan Kebal Vaksin?

Kompas.com - 04/06/2021, 15:47 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Peneliti Inggris baru-baru ini dilaporkan menemukan varian baru Covid-19 yang dianggap lebih menular dan berbahaya.

Dilansir Daily Mail (3/6/2021), virus ini ditemukan dari 13 pendaki yang baru saja pulang dari Gunung Everest, Nepal, menuju Jepang.

Baca juga: Inggris 28 Hari Capai Nol Kasus Kematian Covid-19, tapi Masih Dibayangi Varian Delta

Varian virus corona yang ditemukan ini disebut berpotensi resisten terhadap vaksin.

13 pendaki ini diduga terinfeksi varian baru, yang merupakan gabungan dari mutasi varian India dan Afrika Selatan.

Menurut data pengawasan, sejauh ini, 43 kasus varian ini sudah terlihat di Inggris, dengan jenis pertama kali terlihat pada 24 April, 

Kasus juga terdeteksi di AS, India, dan Portugal.

Baca juga: Alasan WHO Beri Nama Baru Varian Virus Corona Gunakan Alfabet Yunani

Mutasi varian yang belum dinamai ini membuat para ilmuwan khawatir. Varian ini dianggap bisa menggabungkan sifat terburuk dari varian India yang lebih menular, dan varian Afrika Selatan yang lebih tahan terhadap vaksin.

Para ilmuwan percaya Nepal adalah kemungkinan besar asal varian ini.

Ini karena ada kemiripan dengan varian India. Dalam deteksi, juga ditemukan begitu banyak kasus pada penerbangan dari Himalaya.

Baca juga: Misteri Machhapuchhare, Puncak Perawan Himalaya yang Tak Boleh Didaki

Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, ada semacam mutasi Nepal yang telah terdeteksi.

"Kami tidak tahu potensinya untuk menjadi mutasi yang mengalahkan vaksin. Kami hanya tidak ingin mengambil risiko," ujarnya.

Sementara itu, direktur di pusat pengawasan Covid Wellcome Sanger Institute, Dr Jeffrey Barrett, juga mengungkapkan bahwa varian ini terlihat pada para pelancong Jepang yang kembali dari Nepal.

Baca juga: 4 Varian Baru Virus Corona Menyebar di Indonesia, Satgas Minta Pencegahan Ditingkatkan

Nepal memang sudah mengizinkan ribuan pendaki mengikuti musim Everest musim semi ini.

Ini mengakibatkan setidaknya 100 kasus yang dilaporkan di base camp.

Di saat yang sama, kasus Covid-19 melonjak di seluruh Nepal, didorong oleh gelombang kedua yang menghancurkan di negara tetangganya, India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com