Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden China Xi Jinping Bisa Dilengserkan jika Teori Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan Terbukti

Kompas.com - 01/06/2021, 19:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping dieebut bisa dilengserkan, jika ilmuwan bisa membuktikan Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan.

Sejak wabah virus corona muncul, beredar teori konspirasi bahwa penyakit mematikan itu berasal dari Institut Virologi Wuhan.

Penasihat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, konsekuensi yang bakal diterima Xi begitu besar jika bukti ditemukan.

Baca juga: Tim WHO Tidak Temukan Asal-usul Virus Corona di Wuhan

Jamie Metzl mengatakannya beberapa hari setelah dinas rahasia Inggris tengah mencari buktinya, yang kini mereka anggap "layak ditemukan".

"Di China, jika benar ada bukti (Covid-19 dari lab Wuhan), ada potensi Xi Jinping dilengserkan," kata Metzl kepada LBC.

Dia menjelaskan apabila terdapat buktinya, maka "Negeri Panda" terancam dikucilkan oleh seluruh dunia.

"Akan menjadi pukulan geopolitik yang besar bagi negara itu," jelas Metzl seperti dilansir The Sun Senin (31/5/2021).

Metzl menuturkan, temuan tersebut akan membuat marah keluarga yang kehilangan anak, orangtua, maupun pasangan mereka.

"Tidak hanya akan menjadi kesalahan besar, kejadian itu bakal dipandang sebagai upaya penutupan kejahatan," papar Metzl.

Baca juga: China Tuding AS Main Politik dengan Luncurkan Penyelidikan Baru Asal-usul Covid-19

Sementara presenter Maajid Nawaz mengatakan, konsekuensi besar bakal dihadapi Beijing jika teori tersebut terbukti benar.

"Sebabnya, keseluruhan planet untuk pertama kalinya dalam sejarah terkunci karena wabah ini," beber Nawaz.

Langkah dinas rahasia Inggris yang memutuskan menyelidiki asal usul virus corona membuat hubungan London dan China memanas.

Ketegangan itu ditambah pernyataan Presiden AS Joe Biden, yang meminta agar investigasi dari mana corona berasal digelar.

Beijing berulang kali membantah Institut Virologi Wuhan sebagai sumber corona, yang sudah membunuh sekitar 3,5 juta orang di seluruh dunia.

Baca juga: Biden Minta Hasil Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Badan Intelijen Diserahkan dalam 90 Hari Lagi

"Negeri Panda" yang begitu gusar isu tersebut kembali diangkat berkata, investigasi itu seperti upaya AS menemukan senjata pemusnah massal di Irak.

Sebuah editorial yang diterbitkan surat kabar pemerintah Global Times menuding pemerintah AS begitu arogan.

Beijing menyatakan, "Negeri Uncle Sam" tidak mempunyai otoritas yang lebih besar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

China menuduh AS memainkan permainan politik dengan menjadikan WHO sebagai alat kepentingan mereka.

Baca juga: AS Desak WHO Transparan soal Investigasi Asal-usul Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com