Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Selidiki Dugaan Manipulasi Data Tes Covid-19

Kompas.com - 30/05/2021, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Sejumlah jaksa di wilayah Jerman mulai lakukan penyelidikan khusus pada beberapa perusahaan yang menawarkan tes Covid-19 pada Sabtu (29/5/2021).

Sejumlah tempat tes Covid yang diselidiki itu berada di wilayah di Bochum, Luebeck, Cologne, dan Munster.

Dilansir AFP, investigasi dilakukan menyusul terbitnya pemberitaan yang memaparkan dugaan kecurangan.

Perusahaan-perusahaan itu diduga melipatgandakan jumlah peserta tes untuk mendapatkan uang lebih banyak dari pemerintah.

Baca juga: Pelatih asal Jerman Jadi Penguasa Liga Champions dalam 3 Tahun Terakhir

Sebelumnya, dalam upaya meningkatkan kapasitas tes Covid-19, Pemerintahan Jerman membayar banyak perusahaan hingga 18 euro per tes yang dilakukan.

Namun, berdasarkan liputan investigasi bersama oleh sejumlah media massa, pusat-pusat tes Covid-19 itu malah berlaku curang. Dokumen hasil pemeriksaan diduga sengaja dimanipulasi untuk mendapatkan kompensasi dari pemerintah.

"Mereka hanya mengirim sejumlah hasil tes, tanpa bukti apapun, dan mereka mendapatkan uang segerea setelahnya," tulis laporan investigasi bersama media Jerman NDR, WDR, dan Suddeutsche Zeitung.

Baca juga: Oposisi Namibia Kritisi Permintaan Maaf Genosida dari Jerman

Dalam investigasi itu, para jurnalis menghitung langsung jumlah orang yang sudah datang ke pusat-pusat tes. Mereka kemudian membandingkannya dengan angka yang dimasukkan ke lembaga pemerintah untuk dapat kompensasi.

Parahnya, tindakan curang ini dilakukan tak hanya satu, tapi banyak perusahaan yang dipercaya untuk melakukan tes.

Hasilnya, satu pusat tes setidaknya mengklaim sudah melakukan 422 tes, padahal hanya sekitar 100 orang yang datang. Bahkan, ada pula yang mengklaim 1.743 tes dalam sehari, padahal hanya 550 orang yang datang.

Baca juga: Raden Saleh, Seniman Jawa yang Dihormati Bangsawan Jerman Dulu dan Masih Dikenang

Sebelumnya pada April lalu, Jerman sempat melangsungkan upacara untuk mengenang hampir 80.000 korban pandemi virus corona. President Frank-Walter Steinmeier bahkan menyerukan pada seluruh warga Jerman untuk mematuhi aturan dan pembatasan sosial.

Keseriusan Jerman menangani pandemi Covid-19 ini menyusul gelombang wabah ketiga Covid-19 yang mulai menjangkiti "Negeri Panzer" ini pada Maret lalu.

Keseriusan Jerman juga tampak baru-baru ini, dimana Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan akan mulai memberi vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak, mulai 7 Juni mendatang.

Baca juga: Piala Eropa 2020 di Tengah Pandemi, Jerman dan Rusia Tetap Waspada

"Anak-anak dan remaja berusia 12 tahun ke atas akan memiliki kesempatan untuk memesan vaksin mulai Juni," kata Merkel.

Meski begitu, Merkel menegaskan bahwa langkah ini tak bertujuan supaya anak-anak bisa kembali bersekolah secara langsung, atau bahkan berlibur.

Bahkan, Merkel menyampaikan pada para orang tua Jerman bahwa vaksinasi ini tidak diwajibkan, tapi akan disediakan bagi anak-anak yang butuh atau ingin divaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com