Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Pakai Payudara Silikon untuk Peras Lelaki Lain secara Online

Kompas.com - 28/05/2021, 09:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Dua pria di China ditangkap setelah memakai payudara silikon agar bisa memeras lelaki lain di internet.

Kepolisian pun memperingatkan agar pengguna dunia maya berhati-hati, dan tidak jatuh dalam pemerasan secara online.

Berdasarkan laporan media setempat, sindikat itu berpose sebagai perempuan menarik untuk memikat laki-laki.

Baca juga: Sosoknya Viral, Youtuber Ini Ternyata Pria dengan Payudara Silikon

Setelah korban terjebak dan melepas pakaian serta mengobrol secara telanjang, dia akan mendapat surel pemerasan.

Polisi China menerangkan, para pelaku menyasar kelompok profesional seperti dokter, guru, maupun pegawai publik.

Setelah mendapatkan kepercayaan, para pelaku akan meminta mereka melepas baju dan mengobrol secara bugil.

Dilansir Oddity Central Kamis (27/5/2021), tersangka kemudian membujuk korban mengunduh aplikasi untuk melihat video mereka telanjang.

Aplikasi tersebut akan menghubungkan mereka ke kontak dan nomor telepon korban. Barulah di sana, pelaku melancarkan aksinya.

Mereka akan meminta sejumlah besar uang. Jika ditolak, mereka mengancam bakal menyebarkan video itu ke teman dan keluarga korban.

Biro Keamanan Publik Guangdong mengungkapkan, pada pertengahan 2020 saja, mereka menerima 9.200 laporan pemerasan menggunakan percakapan bugil itu.

Kepolisian kemudian merilis video menunjukkan seorang perempuan mengenakan bra yang ternyata adalah lelaki.

"Anda pikir apa yang Anda bayangkan seperti ini? Para pria, janganlah chat bugil. Ini penpuan," kata si "wanita".

Video tersebut tak pelak membuat netizen China kaget, melihat hebatnya pria itu bertransformasi menjadi wanita.

"Karena itulah, jangan menjalin hubungan dengan orang yang Anda temui secara daring. Bisa saja dia laki-laki," ujar warganet.

Baca juga: Lupa Matikan Zoom, Guru Ini Terekam Raba Payudara Istri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com