GAZA, KOMPAS.com - Konvoi pertama bantuan kemanusiaan tiba di Gaza, beberapa jam setelah berlakunya gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas pada Jumat (21/5/2021) dini hari.
Ribuan warga Palestina kembali dari pengungsian, tapi melihat tempat tinggal mereka sudah hancur. Kalangan pejabat setempat menyatakan perlu bertahun-tahun untuk melakukan rekonstruksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pembentukan koridor khusus bagi warga yang luka-luka untuk dievakuasi.
Baca juga: Kekhawatiran Warga di Jalur Gaza: Ini Bukan Perang Terakhir
Lebih dari 250 orang tewas akibat konflik bersenjata 11 hari, sebagian besar di Gaza. Baik Israel maupun Hamas saling mengeklaim kemenangan.
Di Israel selatan, para warga turut merayakan gencatan senjata, namun banyak yang khawatir bahwa konflik sewaktu-waktu bisa muncul lagi.
Truk-truk dari berbagai lembaga bantuan, termasuk yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), telah berdatangan dengan membawa barang-barang kebutuhan medis, pangan, dan bahan bakar ke Gaza, setelah Israel membuka pos perlintasan Kerem Shalom.
Lebih dari 100.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di Gaza, yang dikuasai kelompok Hamas, dan hampir 800.000 orang kini tidak memiliki akses ke air bersih, ungkap badan PBB urusan anak-anak Unicef.
Kalangan pejabat Palestina mengatakan butuh jutaan dolar untuk membangun kembali wilayah-wilayah yang hancur, apalagi kini penduduk tengah dikhawatirkan dengan pandemi Covid-19.
Margaret Harris, juru bicara WHO, menyerukan segera dibuka akses bagi pasokan medis dan tenaga kesehatan ke Gaza, karena fasilitas kesehatan di wilayah itu berisiko dipenuhi oleh ribuan warga yang luka-luka.
Baca juga: Biden Janji Bangun Ulang Gaza yang Hancur Lebur akibat Konflik Israel-Palestina
Selama bertahun-tahun Gaza sering diblokade oleh Israel dan Mesir sehingga menyulitkan lalu lintas warga dan barang. Alasan dari kedua negara itu adalah khawatir adanya pasokan senjata ke Hamas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.