Lavrov pada Senin (17/5/2021) mengatakan dia menekankan "sekali lagi - ini (Arktik) adalah tanah kami dan perairan kami".
Russia warns Western countries against staking claims in the Arctic, as global warming makes the region more accessible and a site of global competitionhttps://t.co/riVlp797BC pic.twitter.com/DgRVCAdzDr
— AFP News Agency (@AFP) May 18, 2021
Baca juga: Jelang Lengser, Trump Malah Buka Banyak Lahan Arktik untuk Pengeboran Minyak AS
"Ketika NATO mencoba membenarkan kehadirannya di Kutub Utara, ini mungkin situasi yang sedikit berbeda. (Maka) Di sini kami memiliki pertanyaan untuk tetangga kami seperti Norwegia, yang mencoba untuk membenarkan perlunya NATO datang ke Kutub Utara," katanya.
Menteri luar negeri Rusia mengatakan "kami akan membicarakan hal ini secara terus terang" pada pertemuan menteri delapan negara.”
Rusia, kata dia juga akan menyarankan untuk melanjutkan dialog reguler antara para panglima militer negara-negara anggota.
"Sangat logis untuk membangun kembali hubungan antara pejabat militer yang lebih memahami satu sama lain daripada politisi," kata analis politik Rusia Fyodor Lukyanov, pemimpin redaksi jurnal Russia di Global Affairs.
"Bahkan jika tindakan ini akan mengonfirmasi kembalinya Perang Dingin, itu masih akan menjadi langkah maju dalam situasi ini," katanya kepada AFP.
Dewan diharapkan untuk mengeluarkan pengumuman resmi dan rencana strategis bersama untuk dekade selanjutnya di akhir pertemuan.
Baca juga: Minyak Solar di Rusia Tumpah, Cemari Samudera Arktik
Saat tutupan es di Kutub Utara berkurang, Rusia berharap dapat memanfaatkan jalur pengiriman Rute Laut Utara untuk mengekspor minyak dan gas ke pasar luar negeri.
Rusia telah berinvestasi besar-besaran untuk mengembangkan rute tersebut. Itu memungkinkan kapal memotong perjalanan ke pelabuhan Asia hingga 15 hari, dibandingkan dengan menggunakan rute tradisional Terusan Suez.
Pada Agustus 2017, kapal pertama melakukan perjalanan di sepanjang Rute Laut Utara tanpa menggunakan pemecah es.
Moskwa juga meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut.
“Negara Beruang Putih” itu membuka kembali dan memodernisasi beberapa pangkalan dan lapangan udara, yang ditinggalkan sejak akhir era Soviet. Mereka bahkan mengerahkan sistem pertahanan udara S-400 yang canggih.
Pada Senin (17/5/2021), Igor Churkin, kepala staf angkatan udara Armada Utara Rusia, mengatakan kepada wartawan bahwa pangkalan militer Arktik terpencil Rusia di kepulauan Franz Josef Land sekarang menjadi tuan rumah bagi pembom strategis Tu-95 setelah renovasi.
Pada Maret, Rusia melancarkan manuver Arktik besar-besaran di dekat kepulauan itu.
Putin memuji latihan tersebut dan seorang pensiunan laksamana mengatakan bahwa latihan itu akan mengirim "sinyal kepada teman-teman asing kita - Amerika".
Di Reykjavik minggu ini, Lavrov juga akan bertemu dengan mitranya dari AS, Blinken, untuk menguji hubungan Rusia yang tegang dengan Washington.
Meskipun ketegangan meningkat, Rusia dan AS selama negosiasi iklim awal tahun ini telah mencatat Arktik sebagai area kerja sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.