Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Solar di Rusia Tumpah, Cemari Samudera Arktik

Kompas.com - 10/06/2020, 15:23 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Tumpahan minyak solar di wilayah utara Arktika Rusia telah mencemari Danau Pyasino dan berisiko menyebar ke Samudera Arktik, kata seorang pejabat senior Rusia.

Tim gawat darurat mencoba untuk membendung tumpahan minyak, yang diketahui telah menyebar sejauh 12 kilometer di utara Norilsk dari tangki yang tenggelam.

Ini merupakan insiden terburuk di era modern di kawasan Arktika Rusia, kata pegiat lingkungan dan pejabat.

Insiden tumpahan minyak ini berawal pada 29 Mei.

Sebanyak 21.000 ton minyak ini mencemari sungai Ambarnaya dan lapisan tanah di sekitarnya.

Sebelumnya, para penyelidik meyakini tenggelamnya tangki minyak di dekat Norilsk disebabkan mencairnya lapisan es, yang membuat perangkat pendukung tangki melemah.

Baca juga: 21.000 Ton Minyak Tumpah di Siberia, AS Ingin Bantu Bersih-bersih

Kawasan Arktika mengalami peningkatan suhu udara yang tak biasa, kemungkinan sebagai gejala dari pemanasan global.

Pembangkit listrik, tempat tangki minyak tenggelam dioperasikan oleh anak perusahaan Norilsk Nickel, produsen nikel dan logam mulia jenis paladium terkemuka dunia.

Danau Pyasino merupakan cekungan dari Sungai Pyasina, yang selanjutnya mengalir ke Laut Kara, bagian Samudera Arktika. Pada periode Oktober - Juni, sungai ini biasanya membeku.

"Tumpahan minyak telah masuk ke Danau Pyasino," kata Gubernur wilayah Krasnoyarsk, Alexander Uss.

"Ini merupakan danau yang indah dengan panjang 70 kilometer. Secara alami, menjadi tempat hidup yang baik untuk ikan dan biosfer," katanya seperti dilaporkan kantor berita Interfax.

"Saat ini sangat penting untuk mencegah (tumpahan minyak) masuk ke Sungai Pyasina, yang akan mengalir ke utara. Ini harusnya bisa dilakukan."

Tim pembersih telah mengangkut sebanyak 23.000 meter kubik tumpahan minyak, seperti dilaporkan kantor berita Rusia, RIA Novosti.

Baca juga: Trump Ultimatum Arab Saudi: Pangkas Produksi Minyak, atau AS Tarik Dukungan Militer

Pencemaran "akan memiliki dampak negatif terhadap air sebagai sumber kehidupan, pada hewan yang mungkin meminum air ini, terhadap tumbuhan yang tumbuh di tepian sungai," kata aktivis Greenpeace Rusia, Vasily Yablokov.

Greenpeace menyandingkan peristiwa ini dengan petaka Exxon Valdez di Alaska pada 1989.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com