Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Senior Hamas Bassem Issa dan Militan Lainnya Tewas dalam Serangan Roket Israel

Kompas.com - 13/05/2021, 06:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Saat malam tiba, jalanan Kota Gaza menyerupai kota hantu. Orang-orang berkerumun di dalam ruangan pada malam terakhir Ramadhan.

Malam hari, yang bertepatan dengan libur Idul Fitri, biasanya menjadi waktu perayaan malam yang semarak, berbelanja, dan restoran yang ramai.

“Tidak ada tempat untuk lari. Tidak ada tempat untuk bersembunyi,” kata Zeyad Khattab, seorang apoteker berusia 44 tahun yang melarikan diri bersama belasan kerabat lainnya ke sebuah rumah keluarga di Gaza tengah setelah bom menghantam gedung apartemennya di Kota Gaza.

“Teror itu tidak dapat digambarkan (menakutkannya).”

Baca juga: AS Mengaku Punya Kemampuan Terbatas untuk Menghentikan Konflik Israel-Palestina

Militan Gaza terus membombardir Israel dengan tembakan roket tanpa henti sepanjang hari.

Serangan itu membuat kehidupan terhenti di komunitas selatan dekat Gaza. Kondisi yang sama juga terjadi sampai ke wilayah Tel Aviv di utara, sekitar 70 kilometer (45 mil) ke utara, selama hari kedua berturut-turut.

"Kami mengatasinya, duduk di rumah, berharap semuanya akan baik-baik saja," kata Motti Haim, penduduk pusat kota Beer Yaakov dan ayah dari dua anak.

“Tidak mudah berlari ke tempat penampungan. Tidak mudah dengan anak-anak. ”

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi 65 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak dan lima wanita.

Hamas membenarkan tewasnya tujuh militan, dan mengakui bahwa seorang komandan tertinggi dan beberapa anggota lainnya tewas.

Sebanyak tujuh orang tewas di Israel, termasuk empat orang yang tewas pada Rabu (12/5/2021). Di antara mereka adalah seorang tentara yang terbunuh oleh rudal anti-tank dan seorang anak berusia 6 tahun yang terkena serangan roket.

Militer Israel mengklaim jumlah militan yang terbunuh sejauh ini jauh lebih tinggi daripada yang diakui Hamas.

Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seorang juru bicara militer Israel, mengatakan sedikitnya 14 militan tewas Rabu (12/5/2021).

Itu termasuk 10 anggota "manajemen puncak Hamas" dan empat ahli senjata. Secara keseluruhan, dia mengklaim sekitar 30 militan telah terbunuh sejak pertempuran dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com