KOMPAS.com – Minyak bumi merupakan salah satu komoditas yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komoditas ini dapat diubah menjadi bahan bakar minyak sebagai sumber energi.
Minyak bumi tergolong dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan merupakan salah satu komoditas yang sangat berharga di dunia, bahkan disebut sebagai “emas hitam”.
Komoditas ini adalah sumber daya alam yang tersimpan di bawah permukaan bumi dan berada di dalam pori-pori batuan pada suatu "kolam" di perut bumi yang disebut reservoir.
Baca juga: Inspirasi Energi: Perbedaan Mobil Listrik, Mobil Hybrid, dan Mobil Plug-in Hybrid
Minyak bumi terbentuk ketika iklim bumi sangat berbeda dan terbentuk melalui proses yang alami dan memakan jutaan tahun lamanya.
Kenapa minyak bumi tidak dapat diperbarui? Melansir Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, ada tiga teori yang membahas terbentuknya minyak bumi.
Pertama, Teori Biogenetik. Teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka jasad organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur.
Endapan lumpur ini lantas menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautan selama jutaan tahun.
Akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak ataupun gas.
Baca juga: Inspirasi Energi: Penjualan Mobil Diesel di Eropa Merosot, Kendaraan Hybrid Melejit
Kedua, Teori Anorganik. Teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktvitas bakteri.
Unsur seperti oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi zat minyak yang berisi hidrokarbon.
Ketiga, Teori Duplex. Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan oleh kalangan luas karena menggabungkan Teori Biogenetik dengan Teori Anorganik.
Teori ini yang menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan.
Minyak bumi juga sering diartikan berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Baca juga: Inspirasi Energi: Mengenal Nord Stream, Proyek Raksasa yang Mengirim Gas ke Eropa
Minyak bumi berasal dari jasad renik, tumbuhan, dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.
Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan sedimen karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.