Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Mengapa Minyak Bumi Tidak Dapat Diperbarui

Kompas.com - 10/05/2021, 14:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Minyak bumi merupakan salah satu komoditas yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komoditas ini dapat diubah menjadi bahan bakar minyak sebagai sumber energi.

Minyak bumi tergolong dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan merupakan salah satu komoditas yang sangat berharga di dunia, bahkan disebut sebagai “emas hitam”.

Komoditas ini adalah sumber daya alam yang tersimpan di bawah permukaan bumi dan berada di dalam pori-pori batuan pada suatu "kolam" di perut bumi yang disebut reservoir.

Baca juga: Inspirasi Energi: Perbedaan Mobil Listrik, Mobil Hybrid, dan Mobil Plug-in Hybrid

Minyak bumi terbentuk ketika iklim bumi sangat berbeda dan terbentuk melalui proses yang alami dan memakan jutaan tahun lamanya.

Kenapa minyak bumi tidak dapat diperbarui? Melansir Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, ada tiga teori yang membahas terbentuknya minyak bumi.

Pertama, Teori Biogenetik. Teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka jasad organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur.

Endapan lumpur ini lantas menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautan selama jutaan tahun.

Akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak ataupun gas.

Baca juga: Inspirasi Energi: Penjualan Mobil Diesel di Eropa Merosot, Kendaraan Hybrid Melejit

Kedua, Teori Anorganik. Teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktvitas bakteri.

Unsur seperti oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi zat minyak yang berisi hidrokarbon.

Ketiga, Teori Duplex. Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan oleh kalangan luas karena menggabungkan Teori Biogenetik dengan Teori Anorganik.

Teori ini yang menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan.

Minyak bumi juga sering diartikan berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.

Baca juga: Inspirasi Energi: Mengenal Nord Stream, Proyek Raksasa yang Mengirim Gas ke Eropa

Minyak bumi berasal dari jasad renik, tumbuhan, dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.

Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan sedimen karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.

Dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut menjadi minyak dan gas bumi.

Proses pembentukan minyak bumi memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang.

Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.

Meski minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan.

Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.

Baca juga: Inspirasi Energi: 5 Mobil Listrik Tercepat di Dunia pada 2021

Ilustrasi minyak bumiShutterstock Ilustrasi minyak bumi

Pencarian minyak bumi

Tahapan pertama pencarian minyak bumi adalah kegiatan eksplorasi. Ada sejumlah tahapan pada kegiatan eksplorasi yaitu studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran eksplorasi.

Studi geologi dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi sebuah wilayah seperti struktur dan susunan batu di lapisan bawah permukaan.

Dari hasil studi geologi, peneliti dapat mengetahui lokasi mana saja yang memerlukan studi lanjutan.

Studi lanjutan ini disebut studi geofisika dan bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke dalam tanah.

Metode yang umum digunakan untuk mengetahui sifat fisik batuan adalah survei seismik.

Baca juga: Inspirasi Energi: Manfaat Terusan Suez Bagi Perdagangan Minyak Dunia

Setelah alat pembangkit gelombang suara atau getaran dipasang, maka akan ditembakkan ke bawah laut atau tanah.

Gelombang suara tersebut akan dipantulkan kembali sesuai dengan lapisan tanah yang dilaluinya.

Di atas permukaan, dipasang alat yang bisa menangkap gelombang suara yang memantul.

Setelah pantulan suara didapat, kondisi di bawah permukaan bumi direkonstruksi menjadi gambar dua dimensi atau tiga dimensi di komputer.

Dari hasil seismik tersebut, data jenis dan lapisan batuan akan diolah untuk mengetahui keberadaan minyak dan gas bumi di dalamnya.

Selanjutnya, barulah dilakukan pengeboran untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan minyak bumi di dalam area yang diteliti tersebut.

Baca juga: Inspirasi Energi: Cara Kerja Panel Surya dan Komponen PLTS

Produksi minyak bumi

Jika terdapat potensi kandungan minyak bumi area yang diteliti, tahapan selanjutnya adalah eksplorasi lanjutan.

Tahap ini diawali dengan membuat sumur-sumur di beberapa tempat di sekitar lokasi pengeboran eksplorasi.

Sumur-sumur itu dibuat untuk memastikan apakah minyak dan gas bumi yang ada bisa menguntungkan jika akan dilakukan pengembangan lebih lanjut.

Apabila menguntungkan, dibuatlah sumur pengembangan untuk memproduksi minyak dan gas bumi.

Baca juga: Inspirasi Energi: Gas Alam Jadi Sumber Energi Primer pada 2050, Salip Minyak dan Batubara

Salah satu alat pengeboran yang dikenal secara luas adalah rig. Rig digunakan untuk menarik dan menurunkan pipa pengeboran ke dalam sumur.

Rig ada yang ditempatkan di darat maupun di laut atau di atas permukaan air. Setelah sumur selesai dibor, selanjutnya adalah mengalirkan fluida hidrokarbon ke permukaan.

Pada awal produksi biasanya tekanan dari dalam bumi masih cukup besar, sehingga minyak dan gas bumi dapat mengalir ke permukaan dengan sendirinya.

Baca juga: Inspirasi Energi: Bagaimana Cara Kerja Turbin Angin? Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com